NAMA :
FITHRI WENING SASMITA
KELAS :
BIOLOGI I-D
NIM :
201210070311163
DILEMA
MORAL
KISAH
SEORANG IBU “PENGEMIS DAN PEMINTA TOLONG”
Pada suatu hari ada seorang ibu
paruh baya sedang menggendong putrinya yang masih balita dengan pakaian yang
kondisinya sangat memprihatinkan (robek dan kumuh), dengan wajahnya yang penuh
belas kasihan, ibu tersebut melontarkan tangannya dan berkata “mbak saya belum
makan, kasihan anak saya mbak”. Betapa malangnya orang-orang seperti itu .
kehidupan yang terlihat keras telah dirasakan oleh mereka. Akhirnya saya
memberikan sedekah kepada ibu tersebut. Kemudian ibu tersebut langsung pergi
dan tanpa mengujap terima kasih. Beberapa hari kemudian ketika saya pulang dari
kuliah, dengan perasaan yang kaget dan penuh keheranan, saya melihat ibu-ibu
yang kemarin meminta-minta dengan penuh belas kasihan terlihat sedang bersantai
dibawah rindangan kesejukan pohon , ibu tersebut duduk santai sambil merokok
dan bermain hp dengan wajah seakan tak ada beban lagi dalam hidupnya, sedangkan
si balita yang tidur disampingnya menangis hingga setiap orang-orang yang
sedang berjalan melihatnya.
Beberapa hari yang lalu ketika saya
keluar dari ATM setelah mengambil uang dengan teman saya, ketika saya membuka
pintu ATM, tepat didepan saya ada seorang ibu paruh baya berpakaian bagus dan
rapi. Tiba-tiba ibu tersebut melontarkan tangannya dan berkata “Nak, tolong
kasihani saya, saya mau pulang kerumah namun uang saya kurang delapan ribu
rupiah untuk naik bus, tolang ibu nak, ibu doakan kamu sukses, kamu sehat, dan
kamu diberikan rezeki yang melimpah sama Allah SWT” sontak saya berkata
“modus(bisa saja alasannya)”. Ketika saya dan teman tidak memperhatikan ibu
tersebut, tangan teman saya dipegang dengan sangat erat oleh ibu tersebut , ibu
tersebut hingga menangis ketika itu hanya untuk meminta uang sebesar delapan
ribu rupiah saja. Akrirnya kami berikan uang sesuai dengan nominal yang ibu
tadi minta. Kembali ibu itu berkata “terima kasih nak, semoga kamu sukses, kamu
sehat, dan kamu diberikan rezeki yang melimpah sama Allah SWT”. Setelah itu ibu
tersebut lagsung pergi dari hadapan kami.
Pertanyaan :
1.
Bagaimanakah
pendapat anda setelah membaca dua cerita diatas ?
2.
Bagaimana
pendapat anda ketika melihat seseorang yang pernah meminta belas kasihan kepada
orang lain “pengemis” bergaya seperti orang yang mampu “bermain hp dan merokok”
ketika mereka sedang tidak dalam posisi mengemis kepada orang lain ?
3.
Bagaimana
komentar anda jika seorang pengemis yang meminta belas kasihan kepada orang
lain namun mereka mampu untuk membeli hp, padahal kata-kata yang mereka ucapkan
ketika meminta belas kasihan adalah “mbak kasihani saya, saya belum makan ”?
4.
Apakah
faktor-faktor yang menyebabkan mereka yang meminta belas kasihan kepada orang
lain “pengemis” tersebut bisa melakukan hal yang sangat tidak sesuai dengan
keadaan mereka sebenrnya ?
5.
Bagaimana
pendapat anda dengan cerita yang kedua ? ibu tersebut memakai pakaian yang
lebih rapi, bagus dan sopan , namun beliau dengan penuh keprihatinan hingga
menangis memohon-mohon untuk meminta kita memberinya uang dengan nominal yang
telah mereka tentukan untuk suatu hal ?
6.
Apa
yang harus kita lakukan agar ketika kita membantu siapapun orang yang
membutuhkan kita dengan perasaan yang ikhlas untuk memberinya tanpa memiliki
perasaan rasa curiga akan kemampuan ekonomi yang merekan miliki ?
7.
Bagaimanakah
upaya yang harus dilakukan pemerintah atau masyarakat dengan maraknya pengemis
yang semakin banyak saat ini ?
8.
Tidakkah
pemerintah atau masyarakat untuk memberikan mereka “pengemis” lapangan pekerjaan
atau ketrampilan sehingga mereka tidak sampai meminta-minta kepada orang lain ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar