Rabu, 09 Januari 2013

Dilema Moral 12


NAMA            : FITHRI WENING SASMITA
KELAS           : BIOLOGI I-D
NIM                : 201210070311163

DILEMA MORAL
KISAH SEORANG IBU “PENGEMIS DAN PEMINTA TOLONG”

            Pada suatu hari ada seorang ibu paruh baya sedang menggendong putrinya yang masih balita dengan pakaian yang kondisinya sangat memprihatinkan (robek dan kumuh), dengan wajahnya yang penuh belas kasihan, ibu tersebut melontarkan tangannya dan berkata “mbak saya belum makan, kasihan anak saya mbak”. Betapa malangnya orang-orang seperti itu . kehidupan yang terlihat keras telah dirasakan oleh mereka. Akhirnya saya memberikan sedekah kepada ibu tersebut. Kemudian ibu tersebut langsung pergi dan tanpa mengujap terima kasih. Beberapa hari kemudian ketika saya pulang dari kuliah, dengan perasaan yang kaget dan penuh keheranan, saya melihat ibu-ibu yang kemarin meminta-minta dengan penuh belas kasihan terlihat sedang bersantai dibawah rindangan kesejukan pohon , ibu tersebut duduk santai sambil merokok dan bermain hp dengan wajah seakan tak ada beban lagi dalam hidupnya, sedangkan si balita yang tidur disampingnya menangis hingga setiap orang-orang yang sedang berjalan melihatnya.
            Beberapa hari yang lalu ketika saya keluar dari ATM setelah mengambil uang dengan teman saya, ketika saya membuka pintu ATM, tepat didepan saya ada seorang ibu paruh baya berpakaian bagus dan rapi. Tiba-tiba ibu tersebut melontarkan tangannya dan berkata “Nak, tolong kasihani saya, saya mau pulang kerumah namun uang saya kurang delapan ribu rupiah untuk naik bus, tolang ibu nak, ibu doakan kamu sukses, kamu sehat, dan kamu diberikan rezeki yang melimpah sama Allah SWT” sontak saya berkata “modus(bisa saja alasannya)”. Ketika saya dan teman tidak memperhatikan ibu tersebut, tangan teman saya dipegang dengan sangat erat oleh ibu tersebut , ibu tersebut hingga menangis ketika itu hanya untuk meminta uang sebesar delapan ribu rupiah saja. Akrirnya kami berikan uang sesuai dengan nominal yang ibu tadi minta. Kembali ibu itu berkata “terima kasih nak, semoga kamu sukses, kamu sehat, dan kamu diberikan rezeki yang melimpah sama Allah SWT”. Setelah itu ibu tersebut lagsung pergi dari hadapan kami.
Pertanyaan :
1.        Bagaimanakah pendapat anda setelah membaca dua cerita diatas ?
2.        Bagaimana pendapat anda ketika melihat seseorang yang pernah meminta belas kasihan kepada orang lain “pengemis” bergaya seperti orang yang mampu “bermain hp dan merokok” ketika mereka sedang tidak dalam posisi mengemis kepada orang lain ?
3.        Bagaimana komentar anda jika seorang pengemis yang meminta belas kasihan kepada orang lain namun mereka mampu untuk membeli hp, padahal kata-kata yang mereka ucapkan ketika meminta belas kasihan adalah “mbak kasihani saya, saya belum makan ”?
4.        Apakah faktor-faktor yang menyebabkan mereka yang meminta belas kasihan kepada orang lain “pengemis” tersebut bisa melakukan hal yang sangat tidak sesuai dengan keadaan mereka sebenrnya ?
5.        Bagaimana pendapat anda dengan cerita yang kedua ? ibu tersebut memakai pakaian yang lebih rapi, bagus dan sopan , namun beliau dengan penuh keprihatinan hingga menangis memohon-mohon untuk meminta kita memberinya uang dengan nominal yang telah mereka tentukan untuk suatu hal ?
6.        Apa yang harus kita lakukan agar ketika kita membantu siapapun orang yang membutuhkan kita dengan perasaan yang ikhlas untuk memberinya tanpa memiliki perasaan rasa curiga akan kemampuan ekonomi yang merekan miliki ?
7.        Bagaimanakah upaya yang harus dilakukan pemerintah atau masyarakat dengan maraknya pengemis yang semakin banyak saat ini ?
8.        Tidakkah pemerintah atau masyarakat untuk memberikan mereka “pengemis” lapangan pekerjaan atau ketrampilan sehingga mereka tidak sampai meminta-minta kepada orang lain ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar