Rabu, 09 Januari 2013

Dilema Moral 26


* Fidrianti (154)
Jujur itu sebuah keharusan. Tapi bagaimana kalau kejujuran itu akan melukai orang lain atau orang yang kita cintai? Persoalan seperti ini sering sekali mendera kita. Bagaimana kalau kejujuran yang kita lakukan justru mendatangkan ketidak baikan bagi kita? Akankah kita terus berpihak pada kejujuran? Baik, bersikap baik hati tentunya juga sebuah tuntunan semua agama dan semua ajaran moral. Tapi bagaiamana kalau kebaikan ini hanya akan bermanfaat untuk jangka pendek dan akan berdampak buruk pada jangka yang panjang? Bagaimana kalau kebaikan hati ini justru membahayakan orang lain?
Itulah dilema moral yang akan selalu kita hadapi. Itu hanyalah contoh belaka. Karena masih banyak dilema moral yang akan dan selalu kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari.Bagaimana menghadapi dilema moral seprti ini? Ikutilah hati nurani. Karena hati nurani pasti emnuntun pada jalan yang benar. Hati nuranilah yang harus dijadikan landasan untuk mengahiri dilema moral seprti contoh di ats. Kalau nurani mengatakan kita harus juur. Maka bersikaplah jujur. Kalu hati nurani mengatakan kita harus baik hati, maka berbaik hatilah.
Hati nurani akan menuntun kita melakoni dilema moral yang selalu datang di depan hidup kita. Tak akan pernah ada setitik hidup kita pun yang tak mengandung dilema moral. Selagi nurani kita ada, maka dunia akan dapaat kita lakoni dengan baik.

1 komentar:

  1. Katakan yang sejujurnya walaupun itu menyakitkan, kalau kenyataannya seperti itu ya katakan saja. Jangan takut orang lain tersinggung dan lalu kita dijauhi, dicemooh dan lain-lain. Karena memang masyarakat yang kompleks di jaman sekarang ini sulit menerima kenyataan yang ada.

    Katakan yang sejujurnya, apalagi jika itu adalah untuk misi kebaikan bersama. Jangan takut untuk jujur, katakan seadanya. Untuk melatih masyarakat dan pribadi terhadap kenyataan dunia yang ada.

    BalasHapus