ASPEK PERKEMBANGAN
KOGNITIF PESERTA DIDIK
Oleh
:
1. Ulfa
Maulida Farid (201210070311132 )
2. Waqiatus
Sholiha (201210070311161)
3. Arga Satria (201210070311169)
Biologi I-D
A.
Anggota Kelompok
1.
Muhammad Atir Al Wifaq (201210070311137)
2.
Nurul Hidayati (201210070311149)
3.
Nayla Berliana (201210070311171)
B.
Materi
a.
Pengertian Perkembangan Kognitif
Secara sederhana, pada buku karangan
(Desmita, 2009) dijelaskan kemampuan kognitif dapat dipahami sebagai kemampuan
anak untuk berpikir lebih kompleks serta kemampuan melakukan penalaran dan
pemecahan masalah.
Sehingga dapat
dipahami bahwa perkembangan kognitif adalah salah satu aspek perkembangan
peserta didik yang berkaitan dengan pengetahuan, yaitu semua proses psikologis
yang berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari dan memikirkan
lingkungannya, sesuai buku karangan (Desmita, 2009).
Beberapa konsep dan prinsip tentang
sifat-sifat perkembangan kognitif anak menurut piaget, antara lain :
1.
Anak adalah pembelajar yang aktif.
2.
Anak mengorganisasi apa yang mereka pelajari dari
pengalamannya.
3.
Anak menyesuaikan diri dengan lingkungan melalui proses
asimilasi dan akomodasi.
4.
Proses ekuilibrasi menunjukkan adanya peningkatan ke arah
bentuk-bentuk pemikiran yang lebih komplek.
b.
Proses Perkembangan Kognitif
Dalam
pembahasan proses perkembangan kognitif, ada dua alternative proses
perkembangan kognitif yaitu pada teori dan tahap-tahap perkembangan yang
dikemukakan oleh Piaget dan proses perkembangan kognitif oleh para pakar
psikologi pemprosesan informasi.
a)
Teori
Perkembangan Kognitif Piaget.
1.
Tahap
Sensori-Motorik (usia 0 sampai 2 tahun)
2.
Tahap
Pra-Operasional (usia 2 sampai 7 tahun)
pada tahapan pra-operasional menurut piaget
ada beberapa cirri antara lain :
a.
Berpikir pra-operasional masih sangat egosentris.
b.
Cara berpikir pra-operasional sangat memusat
(centralized).
c.
Berpikir pra-operasional adalah tidak dapat dibalik
(irreversable).
d.
Berpikir
pra-operasional adalah terarah statis.
e.
Berpikir
pra-operasional adalah transductive (pemikiran yang meloncat-loncat).
f.
Berpikir pra-operasional adalah imaginatif, yaitu
menempatkan suatu objek tidak berdasarkan realitas tetapi hanya yang ada dalam
pikirannya saja.
3.
Tahap
Konkret-operasional (usia 7 sampai 11 tahun)
a.
Tahap
Operasional Formal (usia 11 tahun sampai dewasa)
Ditahap ini
remaja berfikir dengan cara yang lebih abstrak, logis, dan lebih idealistik. Dalam blog (Joesafira, 2010) tahap
operasional formal mencakup dua hal, yaitu :
1)
Sifat
deduktif-hipotesis
2)
Berpikir
operasional formal juga berfikir kombinatoris.
b.
Teori
Pemprosesan Informasi.
Setidaknya ada
tiga dasar asumsi umum teori pemprosesan informasi (Zigler & Stevenson,
1993) dalam buku Desmita(2009:116) yaitu :
a. Pikiran dipandang sebagai suatu
system penyimpanan dan pengembalian informasi.
b.
Individu-individu memproses informasi dari lingkungan.
c.
Terdapat keterbatasan pada kapasitas untuk memproses informasi dari seorang
individu.
c.
Karakteristik Perkembangan Kognitif
Dalam buku
karangan (Desmita, 2009) karakteristik perkembangan kognitif peserta didik
dibagi dalam dua tahap yaitu tahap usia sekolah (SD) dan Remaja (SMP dan SMA).
1.Usia Sekolah
(Sekolah Dasar)
pada masa ini
anak telah mengembangkan tiga macam proses yang disebut dengan operasi-operasi:
negasi, resiprokasi dan identitas.
2.Remaja (SMP dan SMA)
Pada masa remaja, kemampuan anak sudah semakin berkembang
hingga memasuki tahap pemikiran operasional formal.
d.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Perkembangan Kognitif
Berdasarkan posting dari (Wiriana, 2008), kemampuan
kognitif seseorang dipengaruhi oleh dua hal yaitu, faktor herediter atau
keturunan dan faktor non herediter. Faktor herediter merupakan faktor yang
bersifat statis, lebih sulit untuk berubah. Sebaliknya, faktor non herediter
merupakan faktor yang lebih plastis, lebih memungkinkan untuk diutak-atik oleh
lingkungan.
Dalam posting (Wiriana, 2008) pun dijelaskan tentang
faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif adalah:
1.Gaya pengasuhan.
Baumrind menekankan tiga tipe gaya pengasuhan yang dapat
mempengaruhi perkembangan kognitif, pada anak (Wiriana,
2008), yaitu :
a.Gaya pengasuhan Otoriter
(authoritarian parenting)
b.Gaya pengasuhan Otoritatif
(authoritative parenting)
c.Gaya pengasuhan Permisi (permissive parenting)
Gaya pengasuhan permisi dibagi
menjadi dua yaitu :
a.
Pengasuhan permissive indulgent
b.
Pengasuhan permissive indifferent
2.
Pengaruh
lingkungan.
Lingkungan dalam konteks ini adalah lingkungan di
luar rumah atau keluarga. Lingkungan pertama yang berpengaruh adalah sekolah,
pengaruh teman sebaya (peers), status sosial ekonomi, peran gender dalam
keluarga, dan media masa.
C.
Hasil Tanya-jawab
1.
Fennalia (201210070311172)
Pertanyaan : Bagaimana dengan orang yang mempunyai
perkemabangan kognitif yang lambat, maka orang tersebut dikelompokkan dalam
tahap apa ?
Kemudian
bagaimana dengan orang yang telah lanjut usia ?
Jawaban :
Menurut jawaban dari kelompok ini mereka masih termasuk
dalam anak-anak. Jadi kita tidak bisa menuntut mereka untuk berbuat lebih.
Untuk orang
yang lanjut usia, maka perkembangannya menurun. Karena orang yang sudah tua
maka memori dan semua keadaannya menurun.
2.
Dani (201210070311150)
Pertanyaan : Proses apa yang terjadi pada tahap pra-operasional (2-7 th) ?
Jawaban :
Pada tahap ini anak mulai mempelajari dunia barunya dari
gambar-gambar yang mereka lihat. Selain dari gambar, anak mulai mempelajari
dunianya dari simbol-yang mereka tangkap dari penglihatannya.Jawaban ini
kemudian disempurnakan oleh Bapak Nur Widodo:Tahap pra-operasional adalah
tahapan motorik dan sensorik. Pada tahap ini anak masih belum bisa membuat
konsep. Kemudian dia melihat dunianya dengan kemampuan motorik dan sensorik,
yaitu dimulai dengan mereka mengenal bentuk-bentuk benda. Mereka juga
mengembangkan pikirannya dari warna-warna yang mereka lihat.
3.
Dwi Ridho (201210070311153)
Pertanyaan : Masalah
kognitif seringkali menjadi masalah dalam pendidikan formal, bagaimana
pandangan tentang hal tersebut dan bagaimana pila pemecahannya ?
Jawaban :
Jawaban menurut kelompok ini adalah bahwa masalah
akademik itu tergantung dari individu masing-masing. Pada diri anak sendiri
harus ada kemauan untuk maju dan berkembang. Dan kita sebagai calon pendidik
nantinya harus bisa mengawasi dan memonitor perkembangan dari para peserta
didik kita kelak. Jawaban ini kemudian disemournakan kembali oleh Bapak Nur
Widodo. Menurut beliau, kognitif itu penting. Orang yang mempunyai kemampuan
kognitif yang bagus, maka kelak orang itu akan sukses. Dalam dunia pendidikan
sendiri sebagian besar lembaga pendidikan dominan lebih menekankan pengembangan
kognitif daripada yang lain. Maka dari itu kognitif dikatakan penting.
D. Kesimpulan:
·
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Perkembangan Kognitif, diantaranya adalah gaya pengasuhan dan pengaruh lingkungan.
·
perkembangan
kognitif adalah salah satu aspek perkembangan peserta didik yang berkaitan
dengan pengetahuan, yaitu semua proses psikologis yang berkaitan dengan
bagaimana individu mempelajari dan memikirkan lingkungannya
·
Dalam
pembahasan proses perkembangan kognitif, ada dua alternative proses
perkembangan kognitif yaitu pada teori dan tahap-tahap perkembangan yang
dikemukakan oleh Piaget dan proses perkembangan kognitif oleh para pakar
psikologi pemprosesan informasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar