Jurnal Belajar PBPD Kelompok 4
“ASPEK
PERKEMBANGAN SOSIAL PESERTA DIDIK”
Untuk
memenuhi tugas mata kuliah PBPD yang dimbing Bapak Nur Widodo
Oleh
Kelompok
12
Dwi
Kurniawati (201210070311139)
Baiq Eka Ramdhani (201210070311155)
Program
Studi Pendidikan Biolo
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Malang
2012
RESUME
PRESENTASI KELOMPOK IV
NAMAKELOMPOK
Ulfa
Maulida Farid (201210070311132 )
Waqiatus
Sholiha (201210070311161)
Arga
Satria (201210070311169)
MODERATOR DARI KELOMPOK V
Nayla
Berliana Nugrahadini
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
PERKEMBANGAN SOSIAL
Perkembangan sosial
peserta didik adalah tingkatan jalinan interaksi anak dengan orang lain, mulai
dari orang tua, saudara, teman bermain, hingga masyarakat secara luas. Sedangkan perkembangan emosional adalah
luapan perasaan ketiak anak berinteraksi dengan orang lain. Dengan demikian dapat dipahami bahwa perkembangan
social emosional tidak dapat dipisahkan.
Dengan kata lain membahas perkembangan social harus melibatkan
emosional.
Berikut
pengertian perkembangan sosial menurut beberapa ahli:
1.
Perkembangan sosial adalah kemajuan yang progresif
melalui kegiatan yang terarah dari individu dalam pemahaman atas warisan
sosial dan formasi pola tingkah lakunya yang luwes. Hal itu disebabkan oleh adanya
kesesuaian yang layak antara dirinya dengan warisan sosial itu.[1]
2.
Menurut Elizabeth B. Hurlock, perkembangan sosial adalah
kemampuan seseorang dalam bersikap atau tata cara perilakunya dalam
berinteraksi dengan unsur sosialisasi di masyarakat.
3.
Singgih D Gunarsah, perkembangan sosial merupakan
kegiatan manusia sejak lahir, dewasa, sampai akhir hidupnya akan terus
melakukan penyesuaian diri dengan lingkungan sosialnya yang menyangkut
norma-norma dan sosial budaya masyarakatnya.
4.
TEORI
PERKEMBANGAN SOSIAL
Salah satu tokoh psikologi perkembangan yang merumuskan
teori perkembangan sosial peserta didik adalah Erik Erison. Erik Erikson sangat terkenal dengan tulisaanya di bidang
psikologi anak. Dia mengembangkan teori yang disebut teori perkembangan
psikososial dimana ia membagi tahap-tahap perkembangan manusia menjadi delapan
tahapan yaitu Trust vs Mistrust(untuk umur 0
– 1), Autonomy vs Shame(untuk umur 2-3), Inisiative vs Guilt
(untuk umur 4-5 ), Indusstry vs Inferiority(untuk umur 6-11), Ego-identity
vs Role on fusion(untuk umur12-18/20), Intimacy vs Isolation(untuk
umur 18/19-30), Generation vs Stagnation(untuk umur31-60), Ego Integrity vs putus asa(untuk
umur 60 ke atas).
B. PERKEMBANGAN SOSIAL (BAYI, KANAK-KANAK, REMAJA, DEWASA)
1. Perkembangan sosial pada masa bayi
Interaksi sosial
dengan orang lain sudah dimulai sejak masa bayi dengan cara yang sangat
sederhana. Pada tahun pertama kehidupan,
interaksi sosial anak sangat terbatas, yang utama dengan ibu dan pengasuhnya.
Interaksi tersebut dilakukan dengan pandangan, pendengaran dan bau
badan. Kepedulian terhadap lingkungan hampir tidak ada, sehingga apabila
kebutuhannya sudah terpenuhi anak tidak peduli lagi terhadap lingkungan.
a.
Reaksi sosial terhadap orang dewasa
Pada masa bayi ini
bayi senang sekali bila diajak berhubungan atau berteman oleh orang lain,
misalnya diajak berbicara, bermain dan sebagainya. Makin besar anak makin membutuhkan tidak
hanya kontak fisik namun juga kontak psikis.
Kontak fisik dapat diwujudkan dengan menggendong, menggandeng, mengelus
rambut, mencium, memandikan. Sedangkan
kontak psikis dapat berupa pemberian perhatian, kasih sayang, dorongan.
b.
Implikasi pada pendidikan
Bayi membutuhkan
perawatan dan pemberian kasih sayang, lingkungan perlu memberikan rangsangan
motorik yang kontinyu untuk membantu perkembangan motorik.
2.
Perkembangan sosial pada masa
prasekolah
Selama masa
prasekolah, banyak anak yang mulai mengadakan hubungan dekat dengan orang-orang
non keluarga. Pada saat anak menjelajahi
dunia prasekolah mereka mengalami serangkaian situasi sosial yang baru dan
bervariasi. Pada masa ini, anak sudah
mulai membentuk masyarakat kecil yang anggotanya terdiri dari dua atau tiga
anak. Mereka bermain bersama-sama walaupun kelempok itu hanya dapat bertahan
dalam waktu yang relatif singkat.
Implikasi dalam Pendidikan
ü Sebagai pendidik
perlu mengetahui bahwa bermain adalah sarana belajar yang luar biasa ampuh bagi
anak kecil.
ü Sebagai pendidik
perlu mendorong anak menggunakan inisiatifnya pada pengalaman sehari-hari.
ü Bila anak mengalami
kesulitan bergabung dengan teman-teman sebayanya pendidik harus memberi contoh
bagaimana cara berpartisipasi dan bergabung dalam kelompok.
3. Perkembangan sosial pada masa sekolah
Perkembangan
sosial dan kepribadian mulai dari usia
pra sekolah sampai akhir masa sekolah ditandai oleh meluasnya lingkungan
sosial.
a.
Kegiatan Bermain
Dibanding
dengan masa sebelumnya anak pada usia sekolah ini mau tidak mau akan mengurangi
waktu bermain daripada masa sebelumnya.
b.
Interaksi dengan
anak-anak sebaya
Meluasnya
lingkungan sosial bagi anak menyebabkan anak menjumpai pengaruh-pengaruh yang
ada diluar pengawasan orang tua. Interaksi dengan teman sebaya merupakan
permulaan hubungan persahabatan.
4.
Perkembangan sosial pada masa
remaja
Pada usia
remaja pergaulan dan interaksi sosial dengan teman sebaya bertambah luas dan
kompleks dibandingkan denga masa-masa sebelumnya termasuk pergaulan dengan
lawan jenis.
1)
Tujuan perkembangan Sosial
Remaja
a)
Memperluas kontak sosial
Remaja tidak lagi memilih teman-teman berdasarkan
kemudahanya, apakan disekolah atau dilingkungan tetngga. Remaja mulai menginginkan teman yang memiliki
nilai-nilai yang sama, yang dapat memahami, membuat rasa aman, mereka dapat
mempercayakan masalah-masalah dan membahas hal-hal yang tidak dapat dibicarakan
dengan orangtua.
b)
Mengembangakan
identitas diri
Remaja dalam kehidupannya mulai ingin menjawab pertanyaan
tentang dirinya, ”siapakah saya?”
c)
Menyesuaikan dengan kematangan seksual
Belajar
menjadi orang dewasa
2) Sikap Sosial Remaja
Perkembangan sikap
sosial remaja ada yang disebut sikap konformitas dan sikap heteroseksual. Sikap
konformitas merupakan sikap ke arah penyamanan kelompok yang menekankan remaja
dapat bersifat positif dan negati
3) Implikasi dalam Pendidikan
Pendidik harus
membimbing remaja agar dapat mencapai hubungan baru dan yang lebih matang
dengan teman sebaya baik pria maupun wanita, mencapai peran sosial pria dan
wanita, menerima keadaan fisiknya dan menggunakan tubuhnya secara efektif,
mengharapkan dan mencapai perilaku sosial yang bertanggungjawab, mempersiapkan
karier ekonomi,f. Sikap konformitas yang
negatif seperti pengrusakan, mencuri dll.
4) Keluarga dan Hubungan Sosial
Pola kehidupan
keluarga mengalami perubahan seiring meningkatnya usia seseorang. Pensiun yang berarti berkurangnya pendapatan,
kematian pasangan, keduanya juga mempengaruhi kehidupan dalam keluarga.
C.
Faktor – faktor yang
Mempengaruhi Perkembangan Sosial
Perkembangan sosial anak dipengaruhi beberapa faktor
yaitu :
1.
Keluarga
2.
Kematangan
3.
Pendidikan
4.
Status Sosial Ekonomi
5.
Kapasitas Mental : Emosi dan Intelegensi
TANYA JAWAB
PERTANYAAN
1.
Interaksi pada saat bayi , berikan contoh interaksi dari
bayi hingga perkembangan ke depan ?
2.
Bisa apa tidak peserta didik yang sosialnya kurang /
pendiam dapat mengembangkan identitas diri ?
3.
Bagaimana perkembanagn sosial pada saat dewasa hingga
usia lanjt ?
JAWABAN
1.
Perkembangan bayi : berinteraksi dengan ibu sangat dekat dan belum terbiasa dengan
orang lain karena bayi masih mempunyai duniayanya sendiri sehingga pengaruh ibu
sangat penting , untuk ke depannya apabila dari kecil kita sudah di
ajarkan oleh perbuatan yang baik-baik
maka dewasa akan baik ula , tapi itu kembali kepada individunya masing-masing.
2.
Sangat sulit karena orang yang pendiam sulit bergaul ,
berinteraksi dengan orang lain , sehingga informasi yang didapat kurang , akan
tetapi adakalnya juda dapat itu tergantung individunya dan biasakn mengikuti
organisasi yang dan bersosialisasi .
3. Cara pola pikir dan
berinteraksi
KESIMPULAN
Faktor
– faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial
Perkembangan sosial anak dipengaruhi beberapa faktor
yaitu :
6.
Keluarga
7.
Kematangan
8.
Pendidikan
9.
Status Sosial Ekonomi
10.
Kapasitas Mental : Emosi dan Intelegensi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar