ASPEK
PERKEMBANGAN FISIK
PESERTA
DIDIK
(Untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah
Perkembangan Belajar Peserta Didik)
Yang
dibina oleh Bpk. Nur Widodo
Disusun
Oleh :
Genius
Anggara Putra 201210070311138
Tiara
Cahyaning Putri 201210070311164
Nindi
Nazula Fajarini 201210070311170
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
OKTOBER 2012
KATA
PENGANTAR
Dengan mengucap puji
syukur kehadirat Allah SWT, akhirnya makalah ini dapat kami selesaikan tepat
pada waktunya. Hal ini terjadi tentunya berkat dukungan dan kerja sama yang
baik dalam kelompok ini. Dan ucapan terima kasih kami haturkan kepada Bpk.Nur
Widodo selaku dosen pembimbing kami yang selalu memberikan bimbingan serta
arahan kepada kami dalam proses pembuatan makalah ini. Sehingga makalah ini
dapat selesai pada waktu yang telah ditentukan.
Tentunya masih ada
kekurangan dan kelebihan dalam penulisan makalah kali ini, untuk itu kami
meminta kepada siapa saja yang membaca makalah ini memberikan kritik serta
saran guna perbaikan makalah ini agar makalah ini bisa menjadi makalah yang
lebih bermanfaat lagi bagi setiap orang yang membacanya
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A.
Pengertian Pertumbuhan
B.
Proses Perkembangan
C. Ciri-ciri
Pertumbuhan Sejak Lahir Hingga Lanjut Usia
D. Pentingnya Perkembangan Fisik dalam Proses Belajar
Mengajar
E. Biotipologi
F. Biological Development
BAB III KESIMPULAN
Daftar pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Perkembangan fisik merupakan salah satu aspek
perkembangan peserta didik yang sangat penting dan mempengaruhi aspek-aspek
perkembangan lainnya. Perkembangan fisik atau yang disebut juga pertumbuhan
biologis merupakan salah satu aspek penting dari perkembangan individu. Siefert
dan Hoffnung, 1994, mengatakan bahwa perkembangan fisik meliputi
perubahan-perubahan dalam tubuh (seperti: pertumbuhan otak, system saraf, organ-organ
indrawi, pertambahan tinggi dan berat badan, hormon, dan lain-lain), dan
perubahan-perubahan dalam cara-cara individu untuk menggunakan tubuhnya
(seperti: perkembangan keterampilan motorik dan perkembangan seksual), serta
perubahan dalam kemampuan fisik (seperti: penurunan fungsi jantung,
pengelihatan dan sebagainya).
Bagi anak-anak usia sekolah dan remaja, pertumbuhan dan
perkembangan fisik yang optimal adalah sangat penting, sebab pertumbuhan atau
perkembangan fisik anak secara langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi
perilakunya sehari-hari. Secara langsung, pertumbuhan fisik anak akan
menentukan keterampilan anak dalam bergerak. Sedangkan secara tidak langsung,
pertumbuhan atau perkembangan fisik akan mempengaruhi cara anak memandang dirinya
sendiri dan orang lain.
Secara garis besarnya, pertumbuhan dan perkembangan fisik
peserta didik dapat dibagi atas tiga tahap, yaitu tahap setelah lahir hingga
usia tiga tahun, tahap anak-anak hingga masa pubertas (3-10 tahun), tahap
pubertas (10-14 tahun), dan tahap remaja/adolesen (usia 12 tahun ke atas).
Berdasarkan tahapan di atas, maka anak usia sekolah (SD-SMP) dimasukan dalam
tahap prapubertas dan pubertas awal, sedangkan anak SMP hingga SMA dimasukan
dalam tahap remaja.
1.2.
Tujuan Penulisan
Tujuan
dari penulisan makalah ini tidak lain sebagai persyaratan untuk tugas kelompok
pada mata kuliah Perkembangan Peserta Didik. Makalah ini juga bertujuan untuk
megulas materi permasalahan yang berkaitan dengan perkembangan peserta didik
pada pembahasannya adalah mengenai perkembangan fisik peserta didik. Penulisan
makalah ini akan mengulas mengenai pengertian pertumbuhan, proses perkembangan, ciri-ciri pertumbuhan sejak lahir
hingga lanjut usia, pentingnya perkembangan fisik dalam proses belajar mengajar, biotipologi, dan biological development.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Pertumbuhan
Pertumbuhan merupakan perubahan alamiah secara kuantitatif pada segi jasmaniah atau fisik dan atau
menunjukkan kepada suatu fungsi tertentu yang baru (yang tadinya belum tampak)
dari organisme atau individu. Konsep pertumbuhan mempunyai makna luas,
mencangkup segi-segi kuantitatif dan kualitatif serta aspek-aspek fisik-psikis
seperti yang terkandung dalam istilah-istilah pertumbuhan, kematangan dan belajar
atau pendidikan dan latihan. Belajar atau pendidikan menunjukkan kepada
perubahan pola-pola sambutan atau perilaku dan aspek-aspek kepribadian tertentu
sebagai hasil usaha individu atau organisme yang bersangkutan dalam batas-batas
waktu setelah tiba masa pekanya. Pertumbuhan terbatas pada perubahan-perubahan
yang bersifat evolusi (menuju ke arah yang lebih sempurna). Perubahan-perubahan
aspek fisik dapat diidentifikasikan relative lebih mudah manifestasinya karena
dapat dilakukan pengamatan langsung seperti tinggi dan berat badan, tanggal dan
tumbuhnya gigi dan sebagainya. Lain halnya dengan segi-segi psikis yang relative
sulit diidentifikasi karena kita hanya mengamati dan sampai batas tertentu.
B.
Proses
Perkembangan
Perkembangan motor (fisik) siswa
Terdapat empat macam faktor yang mendorong kelanjutan
perkembangan motor skills anak yang juga memungkinkan campur tangan orang tua
dan guru dalam mengarahkannya. Keempat faktor itu sebagai berikut:
a) Pertumbuhan dan perkembangan
sistem syaraf. Pertumbuhan dan perkembangan kemampuannya membuat intelegensi
(kecerdasan) anak meningkat dan menibulkan pola tingkah laku yang baru. Semakin
baik perkembangan kemampuan sistem syaraf seorang anak akan semakin baik dan
beragam pula pola-pola tingkah laku yang dimilikinya
b) Pertumbuhan otot-otot. Otot
merupakan jaringan sel-sel yang dapat berubah memanjang dan juga sekaligus
merupakan unit atau kesatuan sel yang memiliki daya mengkerut.Diantara
fungsi-fungsi pokoknya adalah sebagai pengikat organ-organ lainnya dan sebagai
jaringan pembuluh yang mendistribusikan sari makanan.Peningkatan tegangan otot
anak dapat menimbulkan perubahan dan peningkatan aneka ragam kemampuan dan
kekuatan jasmaninya.
c)
Perkembangan dan pertumbuhan fungsi kelenjar endokrin. Kelenjar adalah alat
tubuh yang mengahasilkan cairan atau getah, seperti kelenjar keringat.
Perubahan fungsi dari kelenjar-kelenjar endokrin akan mengakibatkan berubahnya
pola sikap dan tingkah laku seorang remaja terhadap lawan jenisnya
d) Perubahan struktur jasmani.
Semakin meningkat usia anak maka akan semakin meningkat pula ukuran tinggi dan
bobot serta proporsi tubuh pada umumnya. Perubahan jasmani ini akan banyak
berpengaruh terhadap perkembangan kemampuan dan kecakapan motor skills anak.
Pengaruh perubahan fisik seorang siswa juga tampak pada sikap dan perilakunya
terhadap orang lain, karena perubahan fisik itu sendiri mengubah konsep diri
(self-concept) siswa tersebut.
C.
Ciri-ciri Pertumbuhan Sejak Lahir Hingga Lanjut
Usia
1.
Dalam Kandungan
Tahap awal
perkembangan manusia diawali dengan peristiwa pertemuan/peleburan sel sperma
dengan sel ovum yang dikenal dengan peristiwa fertilisasi. Fertilisasi akan
menghasilkan sel individu baru yang disebut dengan zygote dan akan melakukan pembelahan
diri/pembelahan sel (cleavage) menuju pertumbuhan dan perkembangan menjadi
embrio. Tahapan pertumbuhan dan perkembangan embrio dibedakan menjadi 2 tahap
yaitu:
1. Fase Embrionik
Fase embrionik
yaitu fase pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup selama masa embrio yang
diawali dengan peristiwa fertilisasi sampai dengan terbentuknya janin di dalam
tubuh induk betina. Fase fertilisasi adalah pertemuan antara sel sperma dengan
sel ovum dan akan menghasilkan zygote. Zygote akan melakukan pembelahan sel
(cleavage).
Tiga tahapan fase embrionik
yaitu:
a. Morula
Ø Morula
adalah suatu bentukan sel sperti bola (bulat) akibat pembelahan sel terus
menerus. Keberadaan antara satu dengan sel yang lain adalah rapat.
Ø Morulasi yaitu proses terbentuknya
morula
b. Blastula
Ø Blastula
adalah bentukan lanjutan dari morula yang terus mengalami pembelahan.
Ø
Bentuk blastula ditandai
dengan mulai adanya perubahan sel dengan mengadakan pelekukan yang tidak
beraturan.
Ø Di dalam blastula terdapat cairan sel
yang disebut dengan Blastosoel.
Ø Blastulasi yaitu proses terbentuknya
blastula.
c. Gastrula
Ø Gastrula
adalah bentukan lanjutan dari blastula yang pelekukan tubuhnya sudah semakin
nyata dan mempunyai lapisan dinding tubuh embrio serta rongga tubuh.
Ø
Gastrula pada beberapa hewan
tertentu, seperti hewan tingkat rendah dan hewan tingkat tinggi, berbeda dalam hal jumlah
lapisan dinding tubuh embrionya.
Ø
Triploblastik yaitu hewan
yang mempunyai 3 lapisan dinding tubuh embrio, berupa ektoderm, mesoderm dan
endoderm. Hal ini dimiliki oleh hewan tingkat tinggi seperti Vermes, Mollusca,
Arthropoda, Echinodermata dan semua Vertebrata.
Ø
Diploblastik yaitu hewan
yang mempunyai 2 lapisan dinding tubuh embrio, berupa ektoderm dan endoderm.
Dimiliki oleh hewan tingkat rendah seperti Porifera dan Coelenterata.
Ø Gastrulasi
yaitu proses pembentukan gastrula.
Organogenesis yaitu proses
pembentukan organ-organ tubuh pada makhluk hidup (hewan dan manusia). Organ
yang dibentuk ini berasal dari masing-masing lapisan dinding tubuh embrio pada
fase gastrula.
Contohnya :
a. Lapisan Ektoderm akan berdiferensiasi menjadi
cor (jantung), otak (sistem saraf),
integumen (kulit), rambut dan alat
indera.
b. Lapisan Mesoderm akan berdiferensiasi menjadi
otot, rangka (tulang/osteon), alat reproduksi (testis dan ovarium), alat
peredaran darah dan alat ekskresi seperti ren.
c. Lapisan Endoderm akan
berdiferensiasi menjadi alat pencernaan, kelenjar pencernaan, dan alat
respirasi seperti pulmo.
2.
Bayi
Jenis Kelamin
Bayi Laki-laki
:
Penisnya menggantung, kulit depan menguncup di ujung penis, dan testis
terletak di dalam skrotum. Bayi laki-laki biasanya lahir dengan skrotum atau
buah pelir seperti bengkak. hal ini karena adanya cairan di sekitar testis.
Kebanyakan kasus ini sembuh tanpa perawatan.
Perempuan :
Pada bayi perempuan, bibir kemaluan (labia mayora) berkembang dengan bak,
sehingga vulva dapat dikenali. Bibir kemaluan seperti bengkak, bahkan kadang
terjadi perdarahan dari vagina. Ini tidak perlu dikhawatirkan.
Berat Lahir
Berat bayi yang baru lahir biasanya antara 2,5 hingga 3 kg (2500-3000 gram)
dengan panjang 48 cm - 54 cm. Umumnya bayi akan kehilangan berat badan pada
beberapa hari pertama, tapi akan segera bertambah beratnya dalam waktu 10 hari
setelah lahir.
Warna Kuning
25-30 % bayi berwarna kuning pada sekitar tiga hari pertama kelahirannya
yang terkait dengan kadar bilirubin dalam darahnya. Bila gerakan bayi masih
aktif, masih menyusu dengan kuat, ibu tidak perlu khawatir karena hal ini
adalah hal yang normal.
Namun apabila
warna kuning timbul pada hari pertama (24 jam pertama) maka ibu harus waspada
dan memeriksakan bayi ke fasilitas kesehatan terdekat. Dokter atau perawat akan
menempatkan bayi ke dalam boks khusus sambil diberi sinar ultra violet. Ibu
tidak perlu khawatir akan tindakan ini. Namun bila setelah bayi dibawa pulang
semakin kuning atau masih berwarna kuning setelah 2 minggu, bayi harus segera
diperiksakan kembali ke dokter.
Kulit
Warna kulit bayi yang semula berwarna abu-abu atau kebiruan pada saat baru
lahir, secara perlahan akan berubah menjadi kemerahan. Bagian kulit bayi yang
kebiruan ini disebut mongolion spots. Ini merupakan penumpukan pigmen di bawah
kulit yang akan hilang dengan sendirinya.
Tali Pusat
Tali pusat pada bayi secara perlahan akan menyusut, kering dan berubah
warna menjadi hitam. Biasanya tali pusat akan lepas dalam 5-10 hari. sebelum
lepas, jagalah kebersihannya dengan mengusapkan alkohol secukupnya dan usahakan
untuk selalu kering atau membiarkannya kering tanpa memberikan olesan apapun.
Kerak Kepala
Pada beberapa bayi biasanya terdapat kerak dan lapisan berminyak yang menutupi
seluruh permukaan kulit kepala (cradle cap). hal ini akibat kelebihan kelenjar
sebum. Sebaiknya cuci kepala dengan shampo ayi yang lembut.
Rambut
Bila bayi ibu tidak memiliki rambut lebat saat lahir, jangan khawatir
karena hal ini normal saja. bayi yang baru lahir memiliki bulu-bulu halus di
tubuhnya, disebut lanugo. Biasanya akan rontok dalam beberapa minggu.
Daerah-Daerah lembut
Ubun-ubun bayi terasa lembut, karena tengkorak bayi baru lahir belum
menyatu dengan sempurna. Ubun-ubun bayi (fontanel) terdapat di atas dan di
belakang kepala bayi, serta dilindungi oleh selaput kuat serta tebal.
3. Anak-anak
1.Perkembangan Fisik
a.Tinggi dan Berat Badan
Pertumbuhan fisik pada usia SD
cenderung lebih lambat dan relatif konsisten. Laju perkembangan seperti ini
berlangsung sampai terjadinya perubahan-perubahan besar pada awal masa
pubertas.Kaki anak lazimnya menjadi lebih panjang dan tubuhnya menjadi lebih
kurus. Massa dan kekuatan otot anak secara bertahap terus meningkat di saat
semakin menurunnya kadar ‘lemak bayi’. Selama usia SD ini, kekuatan fisik anak
lazimnya meningkat dua kali lipat. Gerakan-gerakan lepas pada masa sebelumnya
sangat menbantu pertumbuhan otot ini.
b.Proporsi dan Bentuk Tubuh
Anak SD kelas awal umumnya masih
memiliki proporsi tubuh yang kurang seimbang.Kekurangseimbangan ini sedikit
demi sedikit berkurang sampai terlihat perbedaannya ketika anak mencapai kelas
5 atau 6.Pada kelas-kelas akhir SD, lazimnya proporsi tubuh anak sudah
mendekati keseimbangan.
4. Remaja
a. Pada remaja laki-laki
1) Mulai tumbuh jakun
2) Perubahan suara menjadi lebih
besar dan berat.
3) Tumbuh kumis atau jenggot.
4) Tumbuh rambut di dada, kaki,
ketiak, dan sekitar organ kelamin.
5) Mulai tampak otot-otot yang
berkembang lebih besar dan menonjol.
6) Bahu melebar melebihi bagian
pinggul.
7) Perubahan jaringan kulit menjadi
lebih kasar dan pori- pori tampak membesar
8) Kadang-kadang diikuti dengan
munculnya jerawat di daerah muka
b. Pada remaja perempuan
1) Membesarnya
payudara dan puting susu mulai timbul
2) Pinggul
melebar.
3) Tumbuh rambut
di ketiak dan sekitar organ kelamin.
4) Suara lebih
nyaring.
5) Kadang-kadang
diikuti munculnya jerawat di daerah muka
5. Dewasa
Pada periode dewasa awal,
penampilan, kekuatan dan kesehatan fisik mencapai puncaknya dan masih dalam
periode ini terjadi penurunan. Penampilan,kekuatan dan kesehatan fisik mencapai
puncak pada periode permulaan dewasadan berakhir menurun pada akhir dewsa awal.
Otot tangan, kekuatan dankoordinasi otot-otot, ketangkasan, dan kecepatan
merespon mencapai puncaknyasebelum umur 30 tahun. Berat badan, kesehatan fisik
dan daya tahan tubuh akanmenurun secara berangsur-angsur. Kebanyakan orang
penurunan itu berlangsunglambat sampai umur 30 tahun. Namun setelah itu
kekuatan fisik akan menurundengan tajam dan jelas terlihat (Troll, 1971).Dewasa
awal menurut Turk, Rudy dan Salovery (1994), merupakan periode kehidupan dengan
kesehatan paling baik sepanjang kehidupan manusia.Orang dewasa awal hanya
sebagian kecil yang mempunyai masalah kesehatan.Mereka yang melakukan olah raga
teratur, mengkonsumsi makanan yang bergiziseimbang dan tidak cukup sangat
diutamakan dalam pemeliharaan kesehatan.
Kebanyakan orang dewasa sering
mengabaikan pentingnya pemeliharaankesehatan mereka dengan melakukan gaya hdup
yang salah. Mereka tidak percaya bahwa gaya hidup masa remaja awal sangat
menentukan kesehatan pada masa tua. Banyak orang muda mengembangkan pola makan
buruk seperti tidak makan pagi, mengandalkan cemilan sebagai sumber makanan
sepanjang hari, merokok bahkan gemar meminum-minuman keras, melalaikan latihan
fisik (olah raga)yang teratur, dan tidur larut malam.Pola kehidupan seperti ini
erat sekali kaitannya dengan menurunkankesehatan (Mussen, Honzik dan Erchon,
1982). Banyak kaitan erat antara penilaian diri sendiri dengan penampilan fisik
pada orang-orang dewasa awalyang sangat mengandalkan kekuatan fisik atau
peranan tubuh dalam kehidupan.Seperti para penari, olehragawan, model dan
lain-lain.
6. Manula
Menurut Hurlock (1980) terjadi perubahan fisik berupa
penampilan pada usia dewasa akhir, diantaranya adalah:
a.
Daerah Kepala
Hidung
menjulur lemas
Bentuk
mulut akan berubah karena hilangnya gigi
Mata
kelihatan pudar
Dagu
berlipat dua atau tiga
Kulit
berkerut dan kering
Rambut
menipis dan menjadi putih
b.
Daerah Tubuh
Bahu
membungkuk dan tampak mengecil
Perut
membesar dan tampak buncit
Pinggul
tampak mengendor dan tampak lebih besar
Garis
pinggang melebar
Payudara
pada wanita akan mengendor
c.
Daerah Persendian
Pangkal
tangan menjadi kendor dan terasa berat
Kaki
menjado kendor dan pembuluh darah balik menonjol
Tangan
menjadi kurus kering
Kaki
membesar karena otot-otot mengendor
Kuku
tangan dan kaki menebal, mengeras dan mengapur
D. Pentingnya Perkembangan Fisik dalam Proses Belajar
Mengajar
Proses belajar
berlangsung secara fisik dan mental. Anak melakukan berbagai aktivitas fisik
sebagai pengalaman belajar. Kondisi panca indra, normalitas anggota tubuh,
asupan gizi dan keadaan kesehatan secara menyeluruh mempengaruhi proses
belajar. Seorang siswa yang sedang lapar tidak dapat berkonsentrasi mengerjakan
tugas-tugas belajar, karena perhatiannya lebih terpusat pada perasaan lapar yang
dirasakannya. Demikian juga dengan kondisi panca indra. Penglihatan,
pendengaran sangat diperlukan dalam belajar. Gangguan pada fungsi panca indra
menyebabkan perhatian individu tidak optimal dalam belajar. Demikian juga
halnya dengan perkembangan fisik yang terlalu cepat atau terlambat dari ukuran
anak-anak seusianya akan dapat mempengaruhi perilaku anak belajar di antara
sebayanya.
Perkembangan
fisik pada anak memiliki karakteristik yang berbeda baik sebelum maupun sesudah
anak-anak. Perkembangan fisik pada anak usia sekolah dasar perlu dipelajari dan
dipahami oleh setiap guru, karena dipercaya bahwa segala aktivitas-aktivitas
belajar dan aktivitas-aktivitas yang menyangkut mentalnya serta pembentukan
kepribadian dipengaruhi oleh kepribadian dan pertumbuhan fisik. Anak
- anak dan orang dewasa mempunyai banyak perbedaan, baik dari segi fisik maupun
psikisnya. Dilihat dari segi fisik misalnya berat badan, tinggi badan, proporsi
dan bentuk tubuh. Sedangkan dari segi psikisnya misal, sifat, tingkah laku dan
pola pikir.
Masa
pubertas berhubungan dengan perubahan hormone di dalam diri individu yang
berakibat pada perubahan fungsi-fungsi fisiologis. Akibatnya para siswa di usia
pubertas sering mengalami gangguan fisik dalam belajar. Misalnya, perubahan
bentuk dan berat badan, suara yang membesar, gerakan fisik yang semakin lamban,
mudah mengantuk, perasaan tidak nyaman ketika mengalami haid, semua ini memberi
pengaruh terhadap suasana belajar siswa.
Guru perlu menyadari bahwa keadaan fisik dan semua perubahan-perubahan yang dialami siswa dalam proses perkembangannya mempengaruhi proses belajar siswa. Oleh karena itu guru perlu memberi informasi kepada siswa tentang hal ini sehingga mereka dapat memahaminya secara benar dan siap secara mental menghadapinya. Sejalan dengan ini guru juga perlu memperhatikan keadaan fisik ini dalam manajemen kelas. Dengan cara ini faktor-faktor fisik yang kemungkinan akan menghambat proses belajar siswa dapat dikendalikan sehingga tidak sampai berpengaruh secara meluas.
Guru perlu menyadari bahwa keadaan fisik dan semua perubahan-perubahan yang dialami siswa dalam proses perkembangannya mempengaruhi proses belajar siswa. Oleh karena itu guru perlu memberi informasi kepada siswa tentang hal ini sehingga mereka dapat memahaminya secara benar dan siap secara mental menghadapinya. Sejalan dengan ini guru juga perlu memperhatikan keadaan fisik ini dalam manajemen kelas. Dengan cara ini faktor-faktor fisik yang kemungkinan akan menghambat proses belajar siswa dapat dikendalikan sehingga tidak sampai berpengaruh secara meluas.
E. Biotipologi
Berdasarkan
tipologi Sheldon proporsi ukuran tubuh
dikelompokkan menjadi tiga tipe utama. Tiga tipe tubuh
tersebut adalah :
1) Endomorph,
yakni yang tampak dari luar berbentuk gemuk, pendek, dan suka makan.
2) Mesomorph,
yakni yang kelihatannya kokoh, kuat, dan lebih kekar
3)Ectomorph, yakni yang tampak
jangkung, dada pipih, lemah, dan seperti tak berotot
F.
Biological Development
From a biological standpoint, human development is a
continuum, starting with the germ cells (ovum and spermatozoon), through
fertilization, prenatal development, birth, and growth to adulthood. The
germinal stage, refers to ovum (egg) prior to fertilization, through the
development of the early embryo, up until the time of implantation.[1] During
this stage, the fertilization creates a single-celled zygote, which is defined
as an embyro because it contains a full complement of genetic material. Prior
to implantation, the embryo remains in a protein shell, the zona pellucida, and
undergoes a series of cell divisions. A week after fertilization the embryo
still has not grown in size, but hatches from its protein shell and adheres to
the lining of the mother's uterus. This induces a decidual reaction, wherein
the uterine cells proliferate and surround the embryo thus causing it to become
embeded within the uterine tissue. The embryo, meanwhile, proliferates and
develops both into embryonic and extra-embryonic tissue, the latter forming the
fetal membranes and the placenta. In humans, the embryo is referred to as a
fetus in the later stages of prenatal development. The transition from embryo
to fetus is arbitrarily defined as occurring either 8 weeks after fertilization
or 8 weeks after implantation. In comparison to the embryo, the fetus has more
recognizable external features, and a set of progressively developing internal
organs. A nearly identical process occurs in other species, especially among
Chordates.
Childbirth is the process in which the baby is born. Age
is defined relative to this event in most cultures.
·
Prenatal (sperm fertilizes egg - birth)
Ø Embryo -
fertilization - 8 weeks after fertilization)
Zygote,
the single cell stage which occurs after fertilization
Blastocyst,
the stage prior to implantation, when the embryo is a hollow sphere
Post-implantation
embryo, the period 1 – 8 weeks after fertilization (3 to 10 weeks gestation)
Ø Fetus, (10th week
of pregnancy - birth)
·
Childhood/Juvenile (Childbirth)(0 - 19)
Further information: Child development and Child
development stages
·
Neonate (newborn) (0 – 30 days)
·
Infant (baby) (0 month - 12 months)
·
Toddler (1 – 3 years)
·
Play age (4–5 years)
·
Primary school age (middle childhood also called
prepubescence) (4-12)
Ø Elementary school age (6-12)
Ø Preadolescence
(preteen.The child in this and the previous phase are called schoolchild (schoolboy or
schoolgirl), when still of primary school age.) (10 – 12 years)
·
Adolescence and puberty (13 – 19 years)
Ø Peripuberty
(8[2]-10[3] until 15[3]-17[4])
·
Adulthood (20+ years)
Ø Young adulthood (20
– 39 years)
Ø Middle adulthood
(40 – 59 years)
Ø Advanced
adulthood/Senior citizen (60+ years)
·
Death (occurs at various ages, depending on person)
Ø Decomposition
(breakdown of the body after death)
Also sometimes used are terms that specify one's age in
numbers, such as:
·
Child (0-12)
·
Teenager (13-19)
·
Twentysomething (20-29)
·
Thirtysomething (30-39)
·
Fortysomething (40-49) (formerly also Quadragenarian,
rarely used since 1980)
·
Quinquagenarian (50-59)
·
Sexagenarian (60-69)
·
Septuagenarian (70-79)
·
Octogenarian (80-89)
·
Nonagenarian (90-99)
·
Centenarian (100-109)
·
Supercentenarian (110+)
The Tanner stages can be used to approximately judge a
child's age based on physical development.
BAB III
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Perkembangan fisik peserta
didik dapat dilihat dari berbagai faktor yang menjadi implikasi bagi
perkembangan dan pertumbuhan fisik peserta didik. Seperti, keadaan berat dan
tinggi badan, masa pubertas, perubahan fisik, proporsi tubuh, kematangan
seksual, perkembangan motorik. Faktor-faktor tersebut merupakan pengaruh besar
bagi perkembangan dan pertumbuhan fisik peserta didik seperti keadaan berat dan
tinggi badannpada anak usia sekolah merupakan penanda bahwa seorang peserta
didik mengalami perubahan pada keadaan badanny seperti bertambahnya kekuatan
otot, dan lengan dan kaki menjadi lebih panjang. Pada masa pubertas, seorang
anak mengalami perubahan besar dan dramatis dalam hidupnya, baik dalam
pertumbuhan/perkembangan fisik, kognitif, maupun dalam perkembangan psikososial
anak. Masa kematangan seksual merupakan suatu rangkaian dari perubahan fisik
yang terjadi pada masa pubertas. Pada usia sekolah, perkembangan motorik anak
lebih halus, lebih sempurna, dan terkoordinasi dengan baik, seiring dengan
bertambahnya berat dan kekuatan badan anak. Di samping itu, anak juga makin
mampu menjaga keseimbangan badannya.
Daftar
Pustaka
alhamdulillah makalah ini bisa terselesaikan dengan baik dan tepat waktu, sudah di postkan di blog semoga bermanfaat bagi orang banyak :)
BalasHapusselamat ya nin, udah selesai makalahnya.
BalasHapusditingkatkan lagi biar cetar :D
jangan lupa traktiran.