Senin, 10 Desember 2012

ASPEK PERKEMBANGAN KOGNITIFPESERTA DIDIK


          JURNAL PERKEMBANGAN BELAJAR PESERTA DIDIK
          ASPEK PERKEMBANGAN KOGNITIFPESERTA DIDIK

(Untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah Perkembangan Belajar Peserta Didik)
Yang dibina oleh Bpk. Nur Widodo


                                                                                                  
Disusun Oleh :

Yugi Putri Wilujeng (201210070311143)
Karya Janita (201210070311144)
Ahmad Mundzir R (201210070311150)


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012


ASPEK PERKEMBANGAN KOGNITIF PESERTA DIDIK
Nama kelompok : Atier Al Wifaq                                           201210070311137
Nurul Hidayati                                          201210070311149
Nayla Berliana Nugrahandhini                 201210070311171


A.    Pengertian Perkembangan Kognitif
Serupa dengan aspek-aspek perkembangan yang lainnya, kemampuan kognitif anak mengalami perkembangan tahap demi tahap. Secara sederhana, pada buku karangan (Desmita, 2009) dijelaskan kemampuan kognitif dapat dipahami sebagai kemampuan anak untuk berpikir lebih kompleks serta kemampuan melakukan penalaran dan pemecahan masalah. pemecahan masalah melalui manipulasi yang nyata.”
Perkembangan kognitif sebagian besar ditentukan oleh manipulasi dan interaksi aktif anak dengan lingkungan. Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan dan dapat dipahami bahwa kognitif atau pemikiran adalah istilah yang digunakan oleh ahli psikologi untuk menjelaskan semua aktivitas mental yang berhubungan dengan persepsi, pikiran, ingatan dan pengolahan informasi yang memungkinkan seseorang memperoleh pengetahuan, memecahkan masalah, dan merencanakan masa depan, atau semua proses psikologis yang berkaitan bagaimana individu mempelajari, memperhatikan, mengamati, membayangkan, memperkirakan, menilai dan memikirkan lingkungannya. (Desmita, 2009).
Ide-ide dasar Teori Piaget dalam Perkembangan Kognitif.
Beberapa konsep dan prinsip tentang sifat-sifat perkembangan kognitif anak menurut piaget, antara lain :
1.      Anak adalah pembelajar yang aktif.
Menurut Piaget, anak itu tidak hanya mengobservasi dan mengingat semua yang mereka lihat dan mereka dengar secara pasif. Padahal secara natural mereka memiliki rasa ingin tahu tentang dunia mereka dan secara aktif berusaha mencari informasi untuk membantu pemahaman dan kesadarannya tentang realitas dunia yang mereka hadapi itu.
2.      Anak mengorganisasi apa yang mereka pelajari dari pengalamannya.
Anak-anak itu tidak hanya mengumpulkan semua yang mereka pelajari dari fakta-fakta yang terpisah menjadi suatu kesatuan.
3.      Anak menyesuaikan diri dengan lingkungan melalui proses asimilasi dan akomodasi.
Ketika anak menggunakan dan beradaptasi terhadap skema yang mereka buat, ada dua proses yang bertanggung jawab yaitu assimilation dan akomodasi. Proses ekuilibrasi menunjukkan adanya peningkatan ke arah bentuk-bentuk pemikiran yang lebih komplek.
Menurut Piaget, ketika anak melalui proses penyesuaian asimilasi dan akomodasi system kognisi anak berkembang dari satu tahap ke tahap yang selanjutnya, sehingga kadang-kadang mencapai keadaan equilibrium, yaitu keadaan seimbang antara struktur kognisinya dan pengalamannya dilingkungan.
Menurut Piaget, pikiran anak kecil berbeda secara kualitatif dibandingkan dengan anak yang lebih besar. Maka dia menolak tentang definisi intelegensi yang didasarkan pada jumlah jawaban yang benar dalam suatu tes intelegensi.
B.     Proses Perkembangan Kognitif
Dalam pembahasan proses perkembangan kognitif, ada dua alternative proses perkembangan kognitif yaitu pada teori dan tahap-tahap perkembangan yang dikemukakan oleh Piaget dan proses perkembangan kognitif oleh para pakar psikologi pemprosesan informasi.
1.      Teori Perkembangan Kognitif Piaget.
Piaget meyakini bahwa pemikiran seorang anak berkembang dari bayi sampai dia dewasa. Menurut teori Piaget, setiap individu pada saat tumbuh mulai dari bayi yang baru di lahirkan sampai mengijak usia dewasa mengalami empat tingkat perkembangan kognitif, yaitu tahap aensori-motorik (dari lahir sampai 2 tahun), tahap pra-operasional (usia 2 sampai 7 tahun), tahap konkret-operasional (usia 7 sampai 11 tahun), dan tahap operasional formal (usia 11 tahun ke atas), dalam buku karangan Desmita(2009:101) dan (Anwar Holil,2008).
a.       Tahap Sensori-Motorik (usia 0 sampai 2 tahun)
Desmita (2009:101) Dikatakan bahwa bayi bergerak dari tindakan reflex instinktif pada saat lahir sampai permulaan pemikiran simbolis. Bayi membangun suatu pemahaman tentang dunia melalui pengkoordinasian pengalaman-pengalaman sensor dengan tindakan fisik. Dalam postingnya, (Arya, 2010) ”Piaget berpendapat bahwa dalam perkembangan kognitif selama stadium sensori motorik ini, inteligensi anak baru nampak dalam bentuk aktivitas motorik sebagai reaksi simulasi sensorik. Dalam stadium ini yang penting adalah tindakan konkrit dan bukan tindakan imaginer atau hanya dibayangan saja.” Pada proses ini Piaget menamakan proses desentrasi, artinya anak dapat memandang dirinya sendiri dan lingkungan sebagai dua entitas yang berbeda.
b.      Tahap Pra-Operasional (usia 2 sampai 7 tahun)
Pada tahap ini anak mulai merepresentasikan dunia dengan kata-kata dari berbagai gambar. Kata dan gambar-gambar ini menunjukkan adanya peningkatan pemikiran simbolis dan melampaui hubungan informasi indrawi dan tindakan fisik (Desmita, 2009). Begitu juga dari sumber posting (Joesafira,2010) pada tahapan pra-operasional menurut piaget ada beberapa cirri antara lain :
1.                           Berpikir pra-operasional masih sangat egosentris.
2.                           Cara berpikir pra-operasional sangat memusat (centralized).
3.                           Berpikir pra-operasional adalah tidak dapat dibalik (irreversable).
4.                           Berpikir pra-operasional adalah terarah statis.
5.                           Berpikir pra-operasional adalah transductive (pemikiran yang meloncat-loncat). Tidak dapat melakukan pekerjaan secara berurutan.
6.                           Berpikir pra-operasional adalah imaginatif, yaitu menempatkan suatu objek tidak berdasarkan realitas tetapi hanya yang ada dalam pikirannya saja.

c.       Tahap Konkret-operasional (usia 7 sampai 11 tahun)
Ditahap ini anak dapat berpikir secara logis mengenai peristiwa-peristiwa yang konkret dan mengklasifikasikan benda-benda ke dalam bentuk-bentuk yang berbeda (Desmita, 2009).
d.      Tahap Operasional Formal (usia 11 tahun sampai dewasa)
Ditahap ini remaja berfikir dengan cara yang lebih abstrak, logis, dan lebih idealistik. Dalam blog (Joesafira, 2010) tahap operasional formal mencakup dua hal, yaitu:
1)      Sifat deduktif-hipotesis
2.      Teori Pemprosesan Informasi.
Desmita (2009:115) Perkembangan kognitif dapat dikaji dengan menggunakan pendekatan system pemprosesan informasi sebagai alternatif terhadap teori kognitif Piaget. Pada teori Piaget perkembangan kognitif digambarkan dengan berbagai tahap tetapi, para pakar psikologi pemprosesan informasi lebih menekankan pentingnya proses-proses kognitif atau menganalisis perkembangan keterampilan kognitif, seperti perhatian, memori, metakofnisi dan strategi kognitif.


Karakteristik Perkembangan Kognitif
Dalam buku karangan (Desmita, 2009) karakteristik perkembangan kognitif peserta didik dibagi dalam dua tahap yaitu tahap usia sekolah (SD) dan Remaja (SMP dan SMA).

1.Usia Sekolah (Sekolah Dasar)
Berdasarkan pada teori kognitif piaget, pemikiran anak-anak usia sekolah dasar masuk dalam tahap pemikiran kongkret-operasional, yaitu masa dimana aktivitas mental anak terfokus pada objek-objek yang nyata atau pada berbagai kejadian yang pernah dialaminya. Menurut pieget, operasi adalah hubungan-hubungan logis di antara konsep-konsep atau skema-skema. Sedangkan opersi kongkret adalahaktifitas mental yang difokuskan pada objek-objek dan peristiwa-peristiwa nyata atau kongkreat dapat di ukur. Desmita (2009:104).
a.Negasi (negation)
b.Hubungan timbal balik (resiprokasi)
c.Identitas
2.Remaja (SMP dan SMA)
Pada masa remaja, kemampuan anak sudah semakin berkembang hingga memasuki tahap pemikiran operasional formal. Yaitu suatu tahap perkembangan kognitif yang dimulai pada usia kira-kira 11 dan 12 tahun dan terus berlanjut sampai usia remaja  sampai masa dewasa (Lerner & Hustlsch, 1983) dalam (Desmita, 2009).
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif merupakan salah satu topik yang sering dibicarakan dan diperdebatkan banyak orang. Berbagai cara dilakukan supaya perkembangan kognitif seorang anak menjadi optimal. Perkembangan kognitif meliputi perkembangan dalam hal pemikiran, intelegensi, dan bahasa.
Dalam posting (Wiriana, 2008) pun dijelaskan tentang faktor  yang mempengaruhi perkembangan kognitif adalah:
1.Gaya pengasuhan.
a.Gaya pengasuhan Otoriter (authoritarian parenting)
            Gaya pengasuhan otoriter adalah suatu gaya yang membatasi dan menghukum yang menuntut anak untuk mengikuti perintah-perintah orangtua dan menghormati pekerjaan dan usaha.
            b.Gaya pengasuhan Otoritatif (authoritative parenting)
Gaya pengasuhan Otoritatif adalah merupakan pengasuhan yang mendorong anak untuk tetap mandiri tapi masih menetapkan batas-batas dan pengendalian atas tindakan-tindakan mereka. 
c. Gaya pengasuhan Permisi    (permissive parenting)
Gaya pengasuhan permisi dibagi menjadi dua yaitu :
a. Pengasuhan permissive indulgent
3.      Pengaruh lingkungan.
Pengaruh lingkungan juga memberikan andil yang cukup besar terhadap perkembangan kognitif anak. Lingkungan dalam konteks ini adalah lingkungan di luar rumah atau keluarga. Lingkungan pertama yang berpengaruh adalah sekolah, pengaruh teman sebaya (peers), status sosial ekonomi, peran gender dalam keluarga, dan media masa.
Beberapa tips untuk mengembangkan kemampuan kognitif pada anak (Wiriana, 2008), antara lain :
1. Asupan gizi yang memadai dan disesuaikan dengan kebutuhan anak.
2. Melakukan beberapa latihan fisik dan relaksasi seperti, brain gym.
3. Keluarga sebagai fondasi bagi perkembangan anak ke depan hendaknya mampu     menciptakan suasana yang harmonis, hangat dan penuh kasih sayang.



TANYA JAWAB :
1.      FENALIA PUTRI (172)
Bagaimaa orang yang mempunyi perkembangan kognitif lambat, maka orag tersebut termasuk kedalam tahap apa ?
Jawaban :
menurut kelompok V termasuk kedalam tahap anak anak, karna kita tidak bias menuntut anak tersebut berbuat lebih.
2.      AHMAD MUNDZIR ROMDHANI (150)
Tahap kognitif, tahap proaposional yang terjadi dalam 2 sampai 7 tahun . termasuk dalam proses apa..??
Jawaban :
Pada tahap ini anak dimana mulai memeplajari gambar dan mengetahui dunia baru dari apa yang dilihat pada gambar tersebut, bias juga symbol simbolnya seperti apa yang mereka tangkap dari peglihatanya. Bias juga melihat apa yang terjadi di lingkungannya. Tahapan ii berusia 0 hingga 2 tahun motorik sensorik, pada tahapan ini anak belum bias membuat konsep, melalui dunia sensorik & motorik tapi sudah mampu berfikir mengenal dunia.

3.      DWI RIDHO (153)
Masalah kognitif sering menjadi masalah formal, bagaimana pandangan anda & bagaimana cara mengatasinya?
Jawaban :
Tergantung individu, harus ada kemauan untuk maju, kognitif ini dianggap sebagai panggul, siapa yang tangguh akan sukses. Dalam dunia pendidikan dominan menjadi komponen yang terpenting, tes untuk kelulusan itu jika bias mengajarkan soal untuk mengukur perkembangan kognitif.


























BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Perkembangan kognitif pada peserta didik merupakan suatu pembahasan yang cukup penting bagi pengajar maupun orang tua. Perkembangan kognitif pada anak merupakan kemampuan anak untuk berpikir lebih kompleks serta kemampuan melakukan penalaran dan pemecahan masalah yang termasuk dalam  proses psikologis yang berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari dan memikirkan lingkungannya.
Dalam memahami perkembangan kognitif, kita harus mengetahui proses perkembangan kognitif tersebut. Perkembangan kognitif dapat dikaji dengan menggunakan dua cara yaitu dengan pendekatan tentang tahapan-tahapan perkembangan kognitif yang dijelaskan oleh Piaget dan dengan caran system pemprosesan informasi. Pada teori pemprosesan informasi lebih menekankan bagaimana proses-proses terjadinya perkembangan kognitif, tetapi pada teori Piaget membagi proses tersebut ke dalam berbagai tahapan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar