Senin, 10 Desember 2012

ASPEK PERKEMBANGAN MORAL PESERTA DIDIK


JURNAL
“ASPEK PERKEMBANGAN MORAL PESERTA DIDIK”
Untuk Memenuhi Tugas Perkenaan Belajar

Yang Dibina Oleh : Bpk. Nur Widodo




  







Disusun Oleh Kelompok 13 :


Yeni Widayati                         (201210070311142)
Suci Rahmadiningtyas           (201210070311168)





PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012


Kelompok yang Presentasi : Kelompok 6
Nama Anggota Kelompok 6 :      
1.      Melia Mega Sari               (201210070311147)
2.      Diah Ayu Wulandari        (201210070311158)
3.      Aris Widodo                    (201210070311165)



ASPEK PERKEMBANGAN MORAL PESERTA DIDIK


Ringkasan Materi


A.      Pengertian Moral
Moral berasal dari kata latin “mores” yang berarti tata cara , kebiasaan, dan adat. Perilaku sikap moral berarti perilaku yang sesuai dengan kode moral kelompok sosial, yang dikembangakan oleh konsep moral. Yang dimaksud dengan konsep moral ialah peraturan perilaku yang telah menjadi kebiasaan bagi anggota suatu budaya. Konsep moral inilah yang menentukan pola perilaku yang diharapakan dari seluruh anggota kelompok.
            Disamping perilaku moral ada juga perilaku tak bermoral yaitu perilaku yang tidak sesuai dengan harapan sosial karena sikap tidak setuju dengan standar sosial yang berlaku atau kurang adanya perasaan wajib menyesuaikan diri, serta perilaku amoral atau nonmoral yaitu perilaku yang tidak sesuai dengan harapan sosial karena ketidak acuhan atau pelanggaran terhadap standar kelompok sosial.

B.       Tahap-tahap Perkembangan Moral
Adapun tahap-tahap perkembangan moral yang dikenal diseluruh dunia yang di kemukakan oleh kohlberg (1958) sebagai berikut:
1.             Prakonvensional.
Pada tingkat ini aturan berisi aturan moral yang dibuat berdasarkan otoritas. Anak tidak melanggar aturan moral karana takut ancaman atau hukuman dari otoritas. Tingkat pra-konvensional dari penalaran moral umumnya ada pada anak-anak,

2.             Tahap orientasi terhadap kepatuhan dan hukuman
Pada tahap ini anak hanya mengetahui bahwa aturan-aturan ini ditentukan oleh adanya kekuasaan yang tidak bisa diganggu gugat. Anak harus menurut, atau kalau tidak, akan mendapat hukuman.
3.        Tahap relativistik -instrument
Pada tahap ini anak tidak lagi secara mutlak tergantung pada aturan yang berada di luar dirinya yang ditentukan orang lain yang memiliki otoritas. Anak mulai sadar bahwa setiap kejadian mempunyai beberapa segi yang bergantung pada kebutuhan (relativisme) dan kesenangan seseorang (hedonisme), perilaku yang benar didefinisikan dengan apa yang paling diminatinya.


C.      Cara Mempelajari Sikap Moral
Sikap dan perilaku moral dapat dipelajari dengan cara berikut :
1 .  Belajar melalui cob/ ralat (tryal and error).Anak mencoba belajar mengatahui apakah perilakunya sudah memenuhi standart sosial dan persetujuan sosial atau belum. Bila belum, maka anak dapat mencoba lagi sampai suatu ketika secara kebetulan dapat berperilaku sesuai dengan yang diharapkan.
2.    Pendidikan langsung yang dilakukan dengan cara anak belajar memberi reaksi tertentu secara tepat dalam situasi tertentu, serta dilakukan dengan cara memenuhi peraturan yang berlaku dalam keluarga, sekolah, maupun masyarakat sekitar.
3.    Identifikasi dengan orang yang dikaguminya. Cara ini biasanya dilakukan secara tidak sadar dan tanpa tekanan dari orang lain. Yang penting ada teladan dari orang yang diidentifikasikan untuk ditiru perilakunya.
Pendidikan saat ini umunya mempersiapkan peserta didik memilki banyak pengetahuan, tetapi tidak tahu cara memecahkan masalah tertentu yang dihadapai dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari. Pendidikan lebih mempersiapkan peserta didik untuk menjadi anak yang pandai dan cerdas, tetapi kurang mempersiapkan peserta didik untuk menjadi anak yang baik. Masalah berkenaan dengan baik dan buruk menjadi kajian bidang moral. Demikian juga dalam mengembangkan aspek moral peserta didik berarti bagaimana cara membantu peserta didik untuk menjadi anak yang baik, yang mengetahui dan berperilaku atau bersikap berbuat baik dan benar. Sikap dan perilaku moral dapat dikembangkan melalui pendidikan dan penanaman nilai/ norma yang dilakukan secara terintegrasi dalam pelajaran maupun kegiatan yang dilakukan anak di keluarga dan sekolah. Pendidikan bukan hanya mempersiapkan anak menjadi manusia cerdas, tetapi juga menjadi manusia yang baik, berbudi luhur, dan berguna bagi orang lain.


D.      Implikasinya bagi Pendidikan
Pengembangan moral melalui pendidikan mestinya bukan hanya mengajarkan nilai-nilai sebagai slogan saja. Hal ini tampak pada moral yang diyakini penganut dan moral budaya yang diterima warga masyarakat.
Proses pendidikan dan pembelajaran moral diteladankan orang tua dan dilakukan secara terpadu (integrated) pada tiap peluang dalam semua kegiatan sekolah.disana pendidik mengajarkan keteraturan hidup, disiplin serta melatih dan membiasakan peserta didik bermoral dalam perilaku dan kegiatannya.


Adapun tanya jawab dari hasil diskusi tentang aspek perkembangan peserta didik, yaitu sebagai berikiut :
1.   Nayla Berlyana (171)
ü   Pertanyaan :
Selain ada norma universal , batasan batasan yang berbeda, standart yang akan di pakai bagaimana ?
ü   Jawaban :
Dengan cara penarika moral universal, contohnya mematuhi rambu rambu lalulintas, di larang membunuh. Standart moral meskipun universal di tentukan oleh kelompok jadi tergantung pada si pembuat moral.

2.   Genius (138)
ü   Pertanyaan :
Bagaimana jika peserta didik tidak mempunyai moral ?
ü   Jawaban :
Jika siswa tidak mempunyai moral maka dampaknya akan merugikan diri sendiri/lingkungan sekitar. Namun konsep moral suatu Negara berbeda beda.
3.    Dwi kurniawati
ü   Pertanyaan :
Bagaimana cara menghadapi peserda didik yang tidak seimbang tara kecerdasan dan moral.
ü   Jawaban :
Karena upaya mengantarkan peserta didik menjadi manusia seutuhnya.Karena itu pendidikan harus seimbang, yang hanya tidak mampu mengantarkan peserta didik  Sesuai dengan tuntutan jaman serta kemajuan Ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga menghadap. Kecerdasan moral yang harus dipupuk sejak dini .



KESIMPULAN

1.      Konsep moral ialah peraturan perilaku yang telah menjadi kebiasaan bagi anggota suatu budaya. Konsep moral inilah yang menentukan pola perilaku yang diharapakan dari seluruh anggota kelompok.
2.      Perilaku tak bermoral yaitu perilaku yang tidak sesuai dengan harapan sosial karena sikap tidak setuju dengan standar sosial yang berlaku atau kurang adanya perasaan wajib menyesuaikan diri,
3.      Tahap-tahap perkembangan moral meliputi prakonvensional, orientasi, dan relativistic.
4.      Sikap dan perilaku moral dapat dikembangkan melalui pendidikan dan penanaman nilai/ norma yang dilakukan secara terintegrasi dalam pelajaran maupun kegiatan yang dilakukan anak di keluarga dan sekolah.
5.        Proses pendidikan dan pembelajaran moral diteladankan orang tua dan dilakukan secara terpadu (integrated) pada tiap peluang dalam semua kegiatan sekolah.disana pendidik mengajarkan keteraturan hidup, disiplin serta melatih dan membiasakan peserta didik bermoral dalam perilaku dan kegiatannya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar