JURNAL PERKEMBANGAN BELAJAR PESERTA DIDIK
ASPEK PENGEMBANGAN KOGNITIF PESERTA DIDIK
Di Ajukan Sebagai Tugas Mata Kuliah
Pengembangan Belajar Peserta Didik
Yang dibina Oleh Bapak Drs.
Nurwidodo, M.Kes
Di Susun Oleh :
If’alul Naufal
(201210070311136 )
Fidrianti
(201210070311154 )
Desi Wulansari
(201210070311166 )
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMDIYAH MALANG
Desember 2012
Kelompok V :
1.
Atier al wifaq (137)
2.
Nurul hidayati (149)
3.
Nayla berliana N (171)
Aspek
Perkembangan Kognitif Peserta Didik
A. Pengertian Perkembangan Kognitif
perkembangan kognitif adalah salah satu aspek
perkembangan peserta didik yang berkaitan dengan pengetahuan, yaitu semua
proses psikologis yang berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari dan
memikirkan lingkungannya, sesuai buku karangan (Desmita, 2009).
Beberapa konsep dan prinsip tentang
sifat-sifat perkembangan kognitif anak menurut piaget, antara lain:
1.
Anak adalah pembelajar yang aktif. Menurut Piaget, anak itu
tidak hanya mengobservasi dan mengingat semua yang mereka lihat dan mereka
dengar secara pasif.
2.
Anak mengorganisasi apa yang mereka pelajari
dari pengalamannya. Anak-anak
itu tidak hanya mengumpulkan semua yang mereka pelajari dari fakta-fakta yang
terpisah menjadi suatu kesatuan. Sebaliknya anak memberikan gambaran khusus untuk
membangun suatu pandangan menyeluruh tentang dunia dan kehidupan
sehari-hari.
3.
Anak menyesuaikan diri dengan lingkungan
melalui proses asimilasi dan akomodasi. Ketika
anak menggunakan dan beradaptasi terhadap skema yang mereka buat, ada dua
proses yang bertanggung jawab yaitu assimilation dan akomodasi. Asimilasi terjadi apabila
seorang anak memasukkan pengetahuan baru ke dalam pengetahuan yang sudah ada,
yaitu anak mengasimilasikan lingkungan kedalam suatu skema.
4.
Proses ekuilibrasi menunjukkan adanya peningkatan ke arah
bentuk-bentuk pemikiran yang lebih Menurut Piaget, ketika anak melalui proses
penyesuaian asimilasi dan akomodasi system kognisi anak berkembang dari satu
tahap ke tahap yang selanjutnya, sehingga kadang-kadang mencapai keadaan
equilibrium, yaitu keadaan seimbang antara struktur kognisinya dan
pengalamannya dilingkungan.komplek.
B.
Proses Perkembangan Kognitif
1.
Tahap Sensori-Motorik (usia 0 sampai 2 tahun)
Desmita
(2009:101) Dikatakan bahwa bayi bergerak dari tindakan reflex instinktif pada
saat lahir sampai permulaan pemikiran simbolis. Bayi membangun suatu
pemahaman tentang dunia melalui pengkoordinasian pengalaman-pengalaman sensor
dengan tindakan fisik
2.
Tahap Pra-Operasional (usia 2 sampai 7 tahun)
Pada tahap ini anak mulai merepresentasikan dunia dengan
kata-kata dari berbagai gambar. Kata dan gambar-gambar ini menunjukkan adanya
peningkatan pemikiran simbolis dan melampaui hubungan informasi indrawi dan
tindakan fisik (Desmita, 2009).
3.
Tahap Konkret-operasional (usia 7 sampai 11 tahun)
Ditahap ini anak dapat berpikir secara logis mengenai
peristiwa-peristiwa yang konkret dan mengklasifikasikan benda-benda ke dalam
bentuk-bentuk yang berbeda (Desmita, 2009). Tetapi dalam tahapan
konkret-operasional masih mempunyai kekurangan yaitu, anak mampu untuk
melakukan aktivitas logis tertentu tetapi hanya dalam situasi yang konkrit.
4.
Tahap Operasional Formal (usia 11 tahun sampai dewasa)
Ditahap ini remaja berfikir dengan cara yang lebih
abstrak, logis, dan lebih idealistik. Dalam
blog (Joesafira, 2010) tahap operasional formal mencakup dua hal, yaitu :
1)
Sifat deduktif-hipotesis
2)
Berpikir operasional formal juga berfikir kombinatoris.
C.
Karakteristik Perkembangan Kognitif
Dalam buku karangan (Desmita, 2009)
karakteristik perkembangan kognitif peserta didik dibagi dalam dua tahap yaitu
tahap usia sekolah (SD) dan Remaja (SMP dan SMA).
1.
Usia Sekolah (Sekolah Dasar)
Berdasarkan pada teori kognitif piaget,
pemikiran anak-anak usia sekolah dasar masuk dalam tahap pemikiran
kongkret-operasional, yaitu masa dimana aktivitas mental anak terfokus pada
objek-objek yang nyata atau pada berbagai kejadian yang pernah dialaminya.
2. Remaja (SMP dan SMA)
Pada masa remaja, kemampuan anak sudah semakin
berkembang hingga memasuki tahap pemikiran operasional formal. Yaitu suatu
tahap perkembangan kognitif yang dimulai pada usia kira-kira 11 dan 12 tahun
dan terus berlanjut sampai usia remaja sampai masa dewasa (Lerner &
Hustlsch, 1983) dalam (Desmita, 2009)
D.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan
Kognitif
Perkembangan kognitif merupakan salah satu
topik yang sering dibicarakan dan diperdebatkan banyak orang. Berbagai cara dilakukan
supaya perkembangan kognitif seorang anak menjadi optimal. Perkembangan
kognitif meliputi perkembangan dalam hal pemikiran, intelegensi, dan bahasa.
TANYA JAWAB
1.
FENALIA PUTRI (172)
Bagaimaa orang yang mempunyi perkembangan
kognitif lambat, maka orag tersebut termasuk kedalam tahap apa ?
Jawaban :
menurut kelompok V termasuk kedalam tahap
anak anak, karna kita tidak bias menuntut anak tersebut berbuat lebih.
2.
MUHAMMAD MUNZIR ROMDHANI (150)
Tahap kognitif, tahap proaposional yang
terjadi dalam 2 sampai 7 tahun . termasuk dalam proses apa..??
Jawaban :
Pada tahap ini anak dimana mulai
memeplajari gambar dan mengetahui dunia baru dari apa yang dilihat pada gambar
tersebut, bias juga symbol simbolnya seperti apa yang mereka tangkap dari
peglihatanya. Bias juga melihat apa yang terjadi di lingkungannya. Tahapan ii
berusia 0 hingga 2 tahun motorik sensorik, pada tahapan ini anak belum bias
membuat konsep, melalui dunia sensorik & motorik tapi sudah mampu berfikir
mengenal dunia.
3.
DWI RIDHO (153)
Masalah kognitif sering menjadi masalah
formal, bagaimana pandangan anda & bagaimana cara mengatasinya?
Jawaban :
Tergantung individu, harus ada kemauan
untuk maju, kognitif ini dianggap sebagai panggul, siapa yang tangguh akan
sukses. Dalam dunia pendidikan dominan menjadi komponen yang terpenting, tes
untuk kelulusan itu jika bias mengajarkan soal untuk mengukur perkembangan
kognitif.
KESIMPULAN
Perkembangan kognitif pada peserta didik
merupakan suatu pembahasan yang cukup penting bagi pengajar maupun orang tua.
Perkembangan kognitif pada anak merupakan kemampuan anak untuk berpikir lebih
kompleks serta kemampuan melakukan penalaran dan pemecahan masalah yang
termasuk dalam proses psikologis yang berkaitan dengan bagaimana individu
mempelajari dan memikirkan lingkungannya.
Dalam memahami perkembangan kognitif, kita
harus mengetahui proses perkembangan kognitif tersebut. Perkembangan kognitif
dapat dikaji dengan menggunakan dua cara yaitu dengan pendekatan tentang
tahapan-tahapan perkembangan kognitif yang dijelaskan oleh Piaget dan dengan
caran system pemprosesan informasi. Pada teori pemprosesan informasi lebih menekankan
bagaimana proses-proses terjadinya perkembangan kognitif, tetapi pada teori
Piaget membagi proses tersebut ke dalam berbagai tahapan.
Selain itu karakteristik perkembangan kognitif
peserta didik juga harus dapat dipahami semua pihak. Dengan pemahaman pada
karakteristik perkembangan peserta didik, pengajar dan orang tua dapat
mengetahui sebatas apa perkembangan yang dimiliki anak didiknya sesuai dengan
usia mereka masing-masing, sehingga pengajar dan orang tua dapat menerapkan
ilmu yang sesuai dengan kemampuan kognitif masing-masing anak didik.
Tidak kalah penting, pengajar juga harus
mengetahui tentang factor-faktor yang mempengaruhi peserta didik. Yang sangat
sentral dalam faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif
adalah gaya pengasuhan dan lingkungan. Biasanya gaya pengasuhan lebih
diterapkan pada anak-anak. Pada pengasuhan ini merupakan cikal-bakal
perkembangan kognitif tersebut, karena ketika anak diasuh secara tidak sesuai
dengan semestinya, ini akan berakibat pada perkembangan kognitif anak, bahkan
pada perkembangan mental anak tersebut. Lingkungan pun sangat berpengaruh pada
perkembangan kognitif, semakin buruk lingkungan maupun pergaulan seseorang maka
kemungkinan pengaruh lingkungan pada perkembangan kognitif anak semakin besar.
Meskipun banyak hal dan kendala dalam
perkembangan kognitif anak, setidaknya kita sebagai calon pengajar maupun
sebagai orang tua harus memahami tentang perkembangan kognitif agar cara
pengajaran kita sesuai dengan kemampuan kognitif masing-masing anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar