Minggu, 09 Desember 2012

ASPEK PENGEMBANGAN KOGNITIF PESERTA DIDIK


JURNAL PERKEMBANGAN BELAJAR PESERTA DIDIK
ASPEK PENGEMBANGAN KOGNITIF PESERTA DIDIK

Di Ajukan Sebagai Tugas Mata Kuliah
Pengembangan Belajar Peserta Didik
Yang dibina Oleh Bapak Drs. Nurwidodo, M.Kes

 







Di Susun Oleh :
If’alul Naufal              (201210070311136 )
Fidrianti                      (201210070311154 )
Desi Wulansari            (201210070311166 )
       


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMDIYAH MALANG
Desember 2012




Kelompok V :
1.      Atier al wifaq              (137)
2.      Nurul hidayati             (149)
3.      Nayla berliana N         (171)

Aspek Perkembangan Kognitif Peserta Didik
A.    Pengertian Perkembangan Kognitif
perkembangan kognitif adalah salah satu aspek perkembangan peserta didik yang berkaitan dengan pengetahuan, yaitu semua proses psikologis yang berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari dan memikirkan lingkungannya, sesuai buku karangan (Desmita, 2009).
Beberapa konsep dan prinsip tentang sifat-sifat perkembangan kognitif anak menurut piaget, antara lain:
1.      Anak adalah pembelajar yang aktif. Menurut Piaget, anak itu tidak hanya mengobservasi dan mengingat semua yang mereka lihat dan mereka dengar secara pasif.
2.      Anak mengorganisasi apa yang mereka pelajari dari pengalamannya. Anak-anak itu tidak hanya mengumpulkan semua yang mereka pelajari dari fakta-fakta yang terpisah menjadi suatu kesatuan. Sebaliknya anak memberikan gambaran khusus untuk membangun suatu pandangan  menyeluruh tentang dunia dan kehidupan sehari-hari.
3.      Anak menyesuaikan diri dengan lingkungan melalui proses asimilasi dan akomodasi. Ketika anak menggunakan dan beradaptasi terhadap skema yang mereka buat, ada dua proses yang bertanggung jawab yaitu assimilation dan akomodasi. Asimilasi terjadi apabila seorang anak memasukkan pengetahuan baru ke dalam pengetahuan yang sudah ada, yaitu anak mengasimilasikan lingkungan kedalam suatu skema.
4.      Proses ekuilibrasi menunjukkan adanya peningkatan ke arah bentuk-bentuk pemikiran yang lebih Menurut Piaget, ketika anak melalui proses penyesuaian asimilasi dan akomodasi system kognisi anak berkembang dari satu tahap ke tahap yang selanjutnya, sehingga kadang-kadang mencapai keadaan equilibrium, yaitu keadaan seimbang antara struktur kognisinya dan pengalamannya dilingkungan.komplek.

B.     Proses Perkembangan Kognitif
1.      Tahap Sensori-Motorik (usia 0 sampai 2 tahun)
Desmita (2009:101) Dikatakan bahwa bayi bergerak dari tindakan reflex instinktif pada saat lahir sampai permulaan pemikiran simbolis. Bayi membangun suatu pemahaman tentang dunia melalui pengkoordinasian pengalaman-pengalaman sensor dengan tindakan fisik
2.      Tahap Pra-Operasional (usia 2 sampai 7 tahun)
Pada tahap ini anak mulai merepresentasikan dunia dengan kata-kata dari berbagai gambar. Kata dan gambar-gambar ini menunjukkan adanya peningkatan pemikiran simbolis dan melampaui hubungan informasi indrawi dan tindakan fisik (Desmita, 2009).
3.      Tahap Konkret-operasional (usia 7 sampai 11 tahun)
Ditahap ini anak dapat berpikir secara logis mengenai peristiwa-peristiwa yang konkret dan mengklasifikasikan benda-benda ke dalam bentuk-bentuk yang berbeda (Desmita, 2009). Tetapi dalam tahapan konkret-operasional masih mempunyai kekurangan yaitu, anak mampu untuk melakukan aktivitas logis tertentu tetapi hanya dalam situasi yang konkrit.
4.      Tahap Operasional Formal (usia 11 tahun sampai dewasa)
Ditahap ini remaja berfikir dengan cara yang lebih abstrak, logis, dan lebih idealistik. Dalam blog (Joesafira, 2010) tahap operasional formal mencakup dua hal, yaitu :
1)      Sifat deduktif-hipotesis
2)      Berpikir operasional formal juga berfikir kombinatoris.

C.     Karakteristik Perkembangan Kognitif
Dalam buku karangan (Desmita, 2009) karakteristik perkembangan kognitif peserta didik dibagi dalam dua tahap yaitu tahap usia sekolah (SD) dan Remaja (SMP dan SMA).
1.      Usia Sekolah (Sekolah Dasar)
Berdasarkan pada teori kognitif piaget, pemikiran anak-anak usia sekolah dasar masuk dalam tahap pemikiran kongkret-operasional, yaitu masa dimana aktivitas mental anak terfokus pada objek-objek yang nyata atau pada berbagai kejadian yang pernah dialaminya.
2. Remaja (SMP dan SMA)
Pada masa remaja, kemampuan anak sudah semakin berkembang hingga memasuki tahap pemikiran operasional formal. Yaitu suatu tahap perkembangan kognitif yang dimulai pada usia kira-kira 11 dan 12 tahun dan terus berlanjut sampai usia remaja  sampai masa dewasa (Lerner & Hustlsch, 1983) dalam (Desmita, 2009)
D.     Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif merupakan salah satu topik yang sering dibicarakan dan diperdebatkan banyak orang. Berbagai cara dilakukan supaya perkembangan kognitif seorang anak menjadi optimal. Perkembangan kognitif meliputi perkembangan dalam hal pemikiran, intelegensi, dan bahasa.


TANYA JAWAB

1.      FENALIA PUTRI (172)
Bagaimaa orang yang mempunyi perkembangan kognitif lambat, maka orag tersebut termasuk kedalam tahap apa ?
Jawaban :
menurut kelompok V termasuk kedalam tahap anak anak, karna kita tidak bias menuntut anak tersebut berbuat lebih.
2.      MUHAMMAD MUNZIR ROMDHANI (150)
Tahap kognitif, tahap proaposional yang terjadi dalam 2 sampai 7 tahun . termasuk dalam proses apa..??
Jawaban :
Pada tahap ini anak dimana mulai memeplajari gambar dan mengetahui dunia baru dari apa yang dilihat pada gambar tersebut, bias juga symbol simbolnya seperti apa yang mereka tangkap dari peglihatanya. Bias juga melihat apa yang terjadi di lingkungannya. Tahapan ii berusia 0 hingga 2 tahun motorik sensorik, pada tahapan ini anak belum bias membuat konsep, melalui dunia sensorik & motorik tapi sudah mampu berfikir mengenal dunia.

3.      DWI RIDHO (153)
Masalah kognitif sering menjadi masalah formal, bagaimana pandangan anda & bagaimana cara mengatasinya?
Jawaban :
Tergantung individu, harus ada kemauan untuk maju, kognitif ini dianggap sebagai panggul, siapa yang tangguh akan sukses. Dalam dunia pendidikan dominan menjadi komponen yang terpenting, tes untuk kelulusan itu jika bias mengajarkan soal untuk mengukur perkembangan kognitif.

                                                KESIMPULAN
Perkembangan kognitif pada peserta didik merupakan suatu pembahasan yang cukup penting bagi pengajar maupun orang tua. Perkembangan kognitif pada anak merupakan kemampuan anak untuk berpikir lebih kompleks serta kemampuan melakukan penalaran dan pemecahan masalah yang termasuk dalam  proses psikologis yang berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari dan memikirkan lingkungannya.
Dalam memahami perkembangan kognitif, kita harus mengetahui proses perkembangan kognitif tersebut. Perkembangan kognitif dapat dikaji dengan menggunakan dua cara yaitu dengan pendekatan tentang tahapan-tahapan perkembangan kognitif yang dijelaskan oleh Piaget dan dengan caran system pemprosesan informasi. Pada teori pemprosesan informasi lebih menekankan bagaimana proses-proses terjadinya perkembangan kognitif, tetapi pada teori Piaget membagi proses tersebut ke dalam berbagai tahapan.
Selain itu karakteristik perkembangan kognitif peserta didik juga harus dapat dipahami semua pihak. Dengan pemahaman pada karakteristik perkembangan peserta didik, pengajar dan orang tua dapat mengetahui sebatas apa perkembangan yang dimiliki anak didiknya sesuai dengan usia mereka masing-masing, sehingga pengajar dan orang tua dapat menerapkan ilmu yang sesuai dengan kemampuan kognitif masing-masing anak didik.
Tidak kalah penting, pengajar juga harus mengetahui tentang factor-faktor yang mempengaruhi peserta didik. Yang sangat sentral dalam faktor-faktor yang mempengaruhi  perkembangan kognitif adalah gaya pengasuhan dan lingkungan. Biasanya gaya pengasuhan lebih diterapkan pada anak-anak. Pada pengasuhan ini merupakan cikal-bakal perkembangan kognitif tersebut, karena ketika anak diasuh secara tidak sesuai dengan semestinya, ini akan berakibat pada perkembangan kognitif anak, bahkan pada perkembangan mental anak tersebut. Lingkungan pun sangat berpengaruh pada perkembangan kognitif, semakin buruk lingkungan maupun pergaulan seseorang maka kemungkinan pengaruh lingkungan pada perkembangan kognitif anak semakin besar.
Meskipun banyak hal dan kendala dalam perkembangan kognitif anak, setidaknya kita sebagai calon pengajar maupun sebagai orang tua harus memahami tentang perkembangan kognitif agar cara pengajaran kita sesuai dengan kemampuan kognitif masing-masing anak.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar