JURNAL PERKEMBANGAN BELAJAR PESERTA DIDIK
ASPEK PENGEMBANGAN MORAL PESRTA DIDIK
Di Ajukan Sebagai Tugas Mata Kuliah
Pengembangan Belajar Peserta Didik
Yang dibina Oleh Bapak Drs.
Nurwidodo, M.Kes
Di Susun Oleh :
If’alul Naufal
(201210070311136 )
Fidrianti
(201210070311154 )
Desi Wulansari
(201210070311166 )
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMDIYAH MALANG
Desember 2012
Kelompok VI :
1. Melia
Mega Sari (201210070311147)
2. Diah
Ayu Wulandari (201210070311158)
3. Aris
Widodo (201210070311165)
ASPEK PERKEMBANGAN MORAL PESERTA
DIDIK
1) Pengertian aspek perkembangan moral
kohlberg (gnarsa, 1985) mengemukakan
bahwa aspek moral adalah sesuatu yang tidak dibawa dari lahir, tapi sesuatu
yang berkembang dan dapat diperkembangkan atau dipelajari. Perkembangan moral
merupakan proses internalisasi(penghayatan: proses
-- falsafah negara secara mendalam berlangsung lewat penyuluhan, penatar-an,
dsb; )
penghayatan
terhadap suatu ajaran, doktrin, atau nilai sehingga merupakan keyakinan dan
kesadaran akan kebenaran doktrin atau nilai yg diwujudkan dl sikap dan perilaku nilai atau norma masyarakat sesuai
dengan kematangan dan kemampuan seseorang dalam menyesuaikan diri terhadap
aturan yang berlaku dalam kehidupannya. Jadi, perkembangan moral mencangkup
aspek kognitif yaitu pengetahuan tentang baik atau buruk atau benar atau salah,
dan aspek afektif yaitu sikap perilaku moral itu dipraktekkan.
2) Tahap-Tahap
Perkembangan Moral
Dalam tahap pengembangan moral ini
menurut kohlberg ada 3 tahap perkembangan moral yaitu:
a. Tahap Prakonvensional
Dimana aturan berisi ukuran moral
yang dibuat otoritas pada tahap perkembangan ini anak tidak akan melanggar
aturan karena takut ancaman hukuman dari otoritas.
b. Tahap konvensional
Anak mematuhi aturan yang dibuat
bersama, agar ia diterima dalam kelompok sebaya atau oleh otoritasnya.
c. Tahap
pascakonvensional
Anak menaati aturan untuk
menghindari hukuman kata hatinya.
Dalam tahap pengembangan moral ini menurut J.
Bull perkembangan moral dibagi menjadi 4 yaitu:
a. Tahap anomi ketidakmampuan moral
bayi. Moral bayi barulah suatu potensi yang siap dikembangkan dalam lingkungan.
b. Tahap heteronomi dimana moral
yang berpotensial dipacu berkembang orang lain atau toritas melalui aturan dan
kedisiplinan.
c. Tahap sosionomi dimana moral
berkembang ditengah sebaya/dalam masyarakat, mereka lebih menaati aturan
kelompok dari pada aturan otoritas.
d. Tahap otonomi moral yang mengisi
dan mengendalikan kata hati serta kemampuan bebasnya untuk berperilaku tanpa
tekanan lingkungan.
Adapun tahap-tahap perkembangan
moral yang dikenal diseluruh dunia yang di kemukakan
oleh kohlberg (1958) sebagai
berikut:
Tingkat 1: Prakonvensional.
Pada tingkat ini aturan berisi
aturan moral yang dibuat berdasarkan otoritas. Anak tidak melanggar aturan
moral karana takut ancaman atau hukuman dari otoritas. Tingkat pra-konvensional
dari penalaran moral umumnya ada pada anak-anak, walaupun orang dewasa juga
dapat menunjukkan penalaran dalam tahap ini
Tingkat 2 : Konvensional.
Pada tingkatan ini anak mematuhi
aturan yang dibuat bersama agar diterima dalam kelompoknya, Tingkat
konvensional umumnya ada pada seorang remaja atau orang dewasa. Orang di
tahapan ini menilai moralitas dari suatu tindakan dengan membandingkannya
dengan pandangan dan harapan masyarakat
Tingkat 3: pasca konvensional, otonom atau berlandaskan
prinsip
Pada tingkat ini anak mematuhi
aturan untuk menghindari hukuman kata hatinya. Tingkat ini juga terdiri dari
dua tahap yaitu:
»
tahap orientasi terhadap perjanjian antara dirinya dengan lingkungan sosial.
Pada tahap ini ada hubungan timbal
balik antara dirinya dengan lingkungan sosial dan masyarakat. Seseorang menaati
aturan sebagai kewajiban dan tanggung jawab dirinya dalam menjaga keserasian
hidup masyarakat.
»
tahap prinsip etika universal.
Pada tahap ini selain ada norma
pribadi yang bersifat subyektif ada juga norma etik (baik/ buruk, benar atau
salah) yang bersifat universal sebagai sumber menentukan sesuatu perbuatan yang
berhubungan dengan moralitas.
TANYA JAWAB
1.
Nayla B (171)
Selai ada norma
universal , batasan batasan yang berbeda, standart yang akan di pakai bagaimana
?
Jawaban :
Dengan cara
penarika moral universal, contohnya mematuhi rambu rambu lalulintas, di larang
membunuh. Standart moral meskipun universal di tentukan oleh kelompok jadi
tergantung pada si pembuat moral.
2.
Genius (138)
Bagaimana jika peserta didik tidak
mempunyai moral ?
Jawaban :
Jika
siswa tidak mempunyai moral maka dampaknya akan merugikan diri
sendiri/lingkungan sekitar. Namun konsep moral suatu Negara berbeda beda.
3.
Dwi kurniawati
Bagaimana cara menghadapi peserda didik
yang tidak seimbang tara kecerdasan dan moral.
Jawaban :
Karena upaya mengantarkan peserta didik menjadi manusia seutuhnya.Karena
itu pendidikan harus seimbang,
yang hanya tidak mampu mengantarkan peserta didik Sesuai
dengan tuntutan jaman serta kemajuan Ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga menghadap.
kecerdasan
moral yang harus dipupuk
sejak dini .
KESIMPULAN
1) Pengertian aspek perkembangan moral
kohlberg (gnarsa, 1985) mengemukakan
bahwa aspek moral adalah sesuatu yang tidak dibawa dari lahir, tapi sesuatu
yang berkembang dan dapat diperkembangkan atau dipelajari. Perkembangan moral
merupakan proses internalisasi(penghayatan: proses
-- falsafah negara secara mendalam berlangsung lewat penyuluhan, penatar-an,
dsb; )
penghayatan terhadap suatu ajaran, doktrin,
atau nilai sehingga merupakan keyakinan dan kesadaran akan kebenaran doktrin
atau nilai yg diwujudkan dl sikap dan perilaku nilai atau norma masyarakat sesuai
dengan kematangan dan kemampuan seseorang dalam menyesuaikan diri terhadap
aturan yang berlaku dalam kehidupannya.
3) Tahap-Tahap
Perkembangan Moral
Dalam tahap pengembangan moral ini
menurut kohlberg ada 3 tahap perkembangan moral yaitu:
a. Tahap Prakonvensional
Dimana aturan berisi ukuran moral
yang dibuat otoritas pada tahap perkembangan ini anak tidak akan melanggar
aturan karena takut ancaman hukuman dari otoritas.
b. Tahap konvensional
Anak mematuhi aturan yang dibuat
bersama, agar ia diterima dalam kelompok sebaya atau oleh otoritasnya.
d. Tahap
pascakonvensional
Anak
menaati aturan untuk menghindari hukuman kata hatinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar