ASPEK
PERKEMBANGAN FISIK PESERTA DIDIK
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perkembangan
Belajar Peserta Didik
yang Dibimbing Oleh Bapak
Nur Widodo
Oleh :
Atier
Al Wifaq 201210070311137
Nurul
Hidayati 201210070311149
Nayla
Berliana Nugrahandhini 201210070311171
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MALANG
November 2012
ASPEK
PERKEMBANGAN FISIK PESERTA DIDIK
ABSTRAK
Latar Belakang, Perkembangan fisik merupakan salah satu aspek perkembangan
peserta didik yang sangat penting dan mempengaruhi aspek-aspek perkembangan
lainnya. Mengingat pentingnya aspek perkembangan fisik, penulis mengangkat hal
ini sebagai bahan penulisan.
Tujuan, Mengulas materi yang berkaitan dengan aspek perkembangan fisik
peserta didik dan memenuhi tugas individu mata kuliah Perkembangan Belajar
Peserta Didik.
Metode, Penulis menggunakan metode studi pustaka dan diskusi kelas.
Hasil, perkembangan fisik peserta didik dapat dilihat dari berbagai faktor
yang menjadi implikasi bagi perkembangan dan pertumbuhan fisiknya.
Kata Kunci = fisik, perkembangan, peserta didik.
A.
Anggota Kelompok
1.
Genius Anggara Putra 201210070311138
2.
Tiara Cahyaning Putri Utami 201210070311164
3.
Nindi Nazula Fajarini 201210070311170
B.
Materi
a.
Pengertian Pertumbuhan
Pertumbuhan merupakan perubahan alamiah secara
kuantitatif pada segi jasmaniah atau fisik dan atau menunjukkan fungsi tertentu
yang baru dari organisme/individu.
b.
Proses Perkembangan
Terdapat empat macam faktor yang mendorong kelanjutan
perkembangan moto skills, diantaranya adalah pertumbuhan dan perkembangan
sistem saraf, pertumbuhan otot-otot, perkembangan dan pertumbuhan fungsi
kelenjar endokrin dan perubahan struktur jasmani.
c.
Ciri-ciri Pertumbuhan Sejak
Lahir Hingga Lanjut Usia
1.
Dalam Kandungan
Diawali dengan peristiwa
fertilisasi, dan fertilisasi menghasilkan individu baru (zygote) yang membelah
menjadi embrio. Tahap perkembangan dan pertumbuhan embrio dibedakan menjadi dua
tahap, yaitu fase embrionik yang menjadi 3 tahap (morula, blastula dan
gastrula).
2.
Bayi
2.1 Jenis Kelamin
Berdasarkan jenis kelaminnya,
bayi dibedakan menjadi laki-laki dan perempuan, dengan ciri-ciri spesifik
tertentu.
2.2 Berat dan Tinggi Badan
Bayi yang lahir biasanya
memiliki berat antara 2,5kg – 3kg dengan panjang antara 48cm – 54cm.
2.3 Warna
Dua puluh lima persen sampai
tiga puluh persen bayi berwarna kuning pada sekitar 3 hari pertama, yang
terkait dengan kadar bilirubin dalam darahnya. Namun jika timbul pada 24jam
pertama, bayi harus segera dibawa ke rumah sakit.
2.4 Kulit
Warna kulit bayi semua
berwarna abu-abu kebiruan pada saat baru lahir, dan secara perlahan akan
berubah menjadi kemerahan.
2.5 Tali Pusat
Tali pusat bayi secara
perlahan akan menyusut, kering, dan berubah warna menjadi hitam. Tali pusat
tersebut akan lepas dalam kurun waktu 5—10 hari.
2.6 Kerak Kepala
Pada beberapa bayi terdapat
kerak dan lapisan minyak yang menutupi seluruh permukaan kulit kepala (cradle
cap).
2.7 Rambut
Bila bayi tidak memiliki
rambut lebat saat lahir, itu adalah hal yang wajar / normal.
2.8 Daerah-daerah Lembut (Ubun-ubun)
Terdapat di atas dan di
belakang kepala bayi, dan dilindungi oleh selaput kuat dan tebal.
3.
Anak-anak
Pertumbuhan fisik pada
anakpanak terbagi menjadi 2, yaitu pertumbuhan tinggi badan dan berat badan,
serta proporsi dan bentuk tubuh.
4.
Remaja
Pertumbuhan fisik pada remaja
dipengaruhi oleh pubertas yang dialami, ciri fisiknya dibedakan atas jenis
kelamin yang dimiliki, laki-laki dan perempuan berbeda.
5.
Dewasa
Pada saat dewasa, pertumbuhan
fisik individu berada pada puncaknya, yaitu berupa pematangan dari saat remaja.
6.
Manula
Pada saat manula, muncul
kemunduran-kemunduran fisik.
d.
Pentingnya Perkembangan Fisik
dalam Proses Belajar Mengajar
Hal ini sangat berpengaruh
karena pada proses belajar mengajar diperlukan keadaan fisik yang mendukung.
e.
Biotipologi
Menurut Sheldon, proporsi
ukuran tubuh dikelompokkan menjadi tiga tipe utama, yaitu endomorph, mesomorph,
dan etomorph.
C.
Hasil Tanya-jawab pada Diskusi
Kelas
1.
Penanya : Dwi Ridho Cahyo P. (201210070311153)
Pertanyaan : Apakah fisik
berpengaruh pada klasifikasi tingkat pendidikan? Kenapa kok digunakan? Lalu apa
alasan mengapa aspek fisik jadi patokan?
Penjawab :
Nindi N.F.
Jawaban : Iya, Karena kalau
tidak diklasifikasikan berdasarkan fisiknya, masak kita (mahasiswa) disamakan
dengan anak SD, oleh karena itu fisik harus sesuai dengan pelajaran yang
diterima.
2.
Penanya : Henik Kurniawati ( 201210070311141)
Pertanyaan : Mengenai aspek
perkembangan fisik, fisik orang yang tidak lengkap itu tempat pembelajarannya
disamakan/dibedakan?
Penjawab : Tiara C.P.U.
Jawaban : Harus dibedakan,
karena mengganggu keadaan psikologis orang itu sendiri dan bisa jadi mengganggu
konsentrasi belajar orang lain.
Disambung : Rizka Mahargian
Sambungan : Kan SLB itu mahal,
bagaimana dengan yang berasal dari keluarga yang tidak mampu?
Jawaban : Mereka bisa masuk
ke yayasan khusus tuna grahita atau ke tempat belajar gratis khusus tuna
grahita.
3.
Penanya : Nayla Berliana Nugrahandhini ( 201210070311171)
Pertanyaan : Perbedaan antara
remaja dengan dewasa secara teori telah dijelaskan. Akan tetapi, apakah teori
itu sudah pasti benar? Terus cara kita membedakan antara yang dewasa dengan
remaja itu bagaimana?
Penjawab : Nindi N.F.
Jawaban : teori belum tentu
benar, karena ada juga penyimpangan fisik. Perbedaannya bisa dilihat di slide.
D.
Kesimpulan
1.
Pertumbuhan merupakan
perubahan alamiah secara kuantitatif pada segi jasmaniah atau fisik dan atau
menunjukkan fungsi tertentu yang baru dari organisme/individu.
2.
Proses perkembangan
dipengaruhi empat macam faktor yang mendorong kelanjutan perkembangan moto
skills, diantaranya adalah pertumbuhan dan perkembangan sistem saraf,
pertumbuhan otot-otot, perkembangan dan pertumbuhan fungsi kelenjar endokrin
dan perubahan struktur jasmani.
3.
Perkembangan bayi hingga
lanjut usia dimulai sejak masih dalam kandungan, bayi, anak-anak, remaja,
dewasa, dan manula.
4.
Aspek fisik menjadi acuan
klasifikasi pendidikan/
5.
Teori yang telah dikemukakan
tentang perbedaan remaja dan dewasa belum tentu benar/sesuai dengan kenyataan.
6.
Anak yang cacat/tuna grahita
harus dibedakan tempat pengajarannya, karena bisa mengganggu keadaan psikologis
orang itu sendiri dan bisa jadi mengganggu konsentrasi belajar orang lain, dan
jika berasal dari keluarga yang tidak mampu bisa masuk ke yayasan khusus tuna
grahita atau ke tempat belajar gratis khusus tuna grahita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar