Minggu, 09 Desember 2012

ASPEK PERKEMBANGAN PSIKOMOTORIK PESERTA DIDIK


ASPEK PERKEMBANGAN PSIKOMOTORIK PESERTA DIDIK

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perkembangan Belajar Peserta Didik
Yang Dibina oleh Bapak DRS. NurWidodo, M.kes
                                                    





Nama Kelompok :
Melia Mega Sari (201210070311147)
Diah Ayu Wulandari (201210070311158)
Aris Widodo (201210070311165)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
NOVEMBER 2012



1.      IDENTITAS
Kelompok 3 : If’alul Nauval (136)
Fidri Nasution (154)
Desi Wulansari (166)
Keterangan : If’alul Nauval (136) : Tidak hadir
Fidri Nasution (154) : Tidak hadir

2.      JUDUL
“ ASPEK PERKEMBANGAN PSIKOMOTORIK PESERTA DIDIK “

3.   RINGKASAN
        Psikomotorik adalah berhubungan atau mengarah kepada akibat-akibatmotor dari proses mental (kerja otak).
        Beberapa konstelasi perkembangan motorik individu dipaparkan oleh Hurlock (1996) sebagai berikut :
a.       Melalui ketrampilan motorik, anak dapat menghibur dirinya dan memperoleh perasaan senang.
b.      Dengan keterampilan motorik anak dapat beranjak dari kondisi tidak berdaya pada bulan bulan pertama dalam kehidupanya kepada kondisi yang independen.
c.       Melalui peningkatan potensi perkembangan psikomotorik anak dapat menyesuaikan dangan lingkungan sekolah.
d.      Melalui peningkatan potensi prkembangan psikomotorik yang normal memungkinkan anak dapat bermain dan bergaul dengan teman sebayanya, sedangkan yang tidak normal akan menghambat dalam bergaul dengan teman sebayanya, bahkan dia akan terkucilkan atau menjadi anak yang terpinggirkan.
e.       Peningkatan potensi perkembangan psikomotorik sangat penting bagi perkembangan self concept (kepribadian anak).
Faktor yang MempengaruhiFsikomotorikAnak :
a.       Faktor pola asuh orang tua : Pola asuh orang tua adalah sebuah faktor penghambat psikomotorik anak disaat pola asuh orang tuaterlalu otoriter ataupun terlalu memaksa, karena karakteristik seorang anak sangat sensitif ditambah setiap anak tidak dapatsecara langsung dioptimalkan secara cepat denagan kata lain memaksakan kemampuan danagan waktu yang singkat.
b.      Gen Dari Orang Tua : Gen dari orang tua juga bisa menjadi penghambat dalam upaya meningkatkan kemampuan psikomotorik anak, apabila orang tua mempunyai pembawaan sifat gen yang unggul maka dalam mengembangkan potensu kemempuan psikomotorik anak pun juga akan lancar.
c.       Pengaruh Lingkungan
» Lingkungan atau situasi kehidupan.
» Loree (1970: 75) menyatakan bahwa ada dua macam perilaku psikomotorik utama yang bersifat universal yang harus dikuasai oleh setiap individu pada masa bayi atau awal masa kanak- kanaknya yaitu  berjalan dan memegang benda.
» Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan utama bagi anak- anak dan remaja.
» Dasar dan tujuan penyelenggaraan pendidikan keluarga bersifat individual, sesuai pandangan hidup masing- masing keluarga.
» Genetika atau disebut juga GEN merupakan bawaan anak dari oramg tuanya.
» Sekolah merupakan lingkungan artifisial yang sengaja diciptakan untuk membina anak- anak ke arauh tujuan, khususnya untuk memberikan kemampuan dan keterampilan sebagai bekal kehidupannyai kemudian hari.
» Lingkungan bemain juga dapat mempengaruhi perkembangan psikomotorik pada anak.
d.      Interior Ruang Belajar Mempengaruhi Peningkatan Potensi Psikomotorik Anak.
e.       Warna : Warna adalah spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahayaputih).Identitas suatu warna ditentukan panjang gelombang cahaya tersebut.
Tahapan-tahapan pengembangan psikomotorik :
a.       Tahap Kognitif : Tahap ini ditandai dengan adanya gerakan gerakan yang kaku dan lambat.
b.      Tahap Asosiatif : Pada tahap ini seorang anak ataupun siswa membutuhkan waktu yang lebih pendek untuk memikirkan tentang gerakanya, dia mulai dapat mengasosiasikan gerakan yang sedang dipelajarinya dengan gerakan yang sudah dikenal.
c.       Tahap otonomi : Pada tahap ini seorang siswa telah mencapai tingkat otonomi yang tinggi, proses belajarnya sudah hampir lengkap meskipun dia masih dapat memperbaiki gerakan garakan yang dipelajarinya.
» Model Permainan Atau Out Bond : Out bond melatih ketrampilan kerjasama dalam team dan melatih kemampuan psikomotorik anak.
» Model Meniru : Model meniru dilakukan guna memberi contoh kepada anak didik agar bisa mengikuti apa yang diinginkan oleh gurunya.
» Model Kelompok Belajar dan Bermain : Model ini sangat baik dilakukan pada tahap kanak kanak atau SD karena pada tingkat ini kecenderungan anak adalah berkelompok dan bermain. Salah satu prinsip belajar adalah menyenangkan, maka dengan bermain akan menghadirkan rasa senang dalam belajar. Dapat diharapkan belajar psikomotorik dengan hati senang akan menghasilkan kemampuan motorik yang berkualitas.

4.      TANYA JAWAB
1.      Dwi Kurniawati (139)
Bagaimana cara menyeimbangkan kecerdasan dan psikomotorik ?
Jawab : Dorongan internal dan aksternal.
Disanggah oleh : Nayla Berliana (171)
Bisa diseimbangkan, melalui pembiasaan sejak dini dan dipengaruhi juga oleh kemauan seseorang itu sendiri dan lingkungan yang mendukung. Sebagai contohnya adalah adik saya sendiri, saat masih bayi, dokter memberitahukan bahwa salah satu saraf motorik adik saya (motorik kasar lebih tepatnya) putus akibat mal praktek rumah sakit yang menangani adik saya pertama kali. Sejak adik saya masih TK, ada tanda-tanda mengenai hal tersebut, dia tidak bisa melipat kertas yang diajarkan gurunya, tidak bisa menggambar dengan hasil yang bagus, sepak bola, kasti, volli, dsb. Namun, adik saya bagus dalam bidang akademiknya. Ibu saya awalnya hanya bisa diam dan tidak tega menuntut adik saya untuk berusaha lebih, karena kasihan. Akan tetapi saat adik saya SD (sekitar kelas 5), dia mulai merasa malu dengan keadaannya yang seperti itu, dia berusaha keras untuk bisa melakukan hal-hal yang sebelumnya tidak bisa. Dia mulai bertanya-tanya kepada teman-temannya, hingga akhirnya dia bisa melakukan aktivitas-aktivitas yang sebelumnya dia tidak mampu. Dan itu semua butuh proses.
2.      Nayla Berliana (171)
Pada tahap kognitif ditandai gerakan yang kaku dan lambat. Apa yang dimaksud dengan gerakan tersebut ?
Jawab : gerakan yang dimaksud dalam kalimat tersebut contohnya adalah   anak yang belajar merangkak atau berjalan.
Disanggah oleh : Ulva Maulida Farid (132)
Gerakan yang dimaksud adalah perkembangan pikiran mereka yang membutuhkan proses yang tidak singkat.
3.      Fennalia (172)
Bagaimana hubungan kinerja otak (psikomotorik) dengan kejiwaan manusia (psikologis) ?
Jawab : Ada. Jika psikologis terganggu maka proses psikomotorik terhambat.

5.      KESIMPULAN
1.      Dari penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa yangdimaksud dengan perkembangan psikomotorik adalah perkembangankepribadian manusia yang berhubungan dengan gerakan jasmaniah dan fungsiotot akibat adanya dorongan dari pemikiran, perasaan dan kemauan daridalam diri seseorang.
a. Melalui ketrampilan motorik, anak dapat menghibur dirinya dan memperoleh perasaan senang. Seperti anak merasa senang memiliki ketrampilan memainkan boneka, melempar bola dan memainkan alat alat mainan.
b. Dengan keterampilan motorik anak dapat beranjak dari kondisi tidak berdaya pada bulan bulan pertama dalam kehidupanya kepada kondisi yang independen. Anak dapat bergerak dari satu tempat ketempat yang lain, dan dapat berbuat sendiri untuk dirinya sendiri. Kondisi ini akan menunjang perkembangan rasa percaya diri.
c. Melalui peningkatan potensi perkembangan psikomotorik anak dapat menyesuaikan dangan lingkungan sekolah. Pada masa pra sekolah atau pada masa awal sekolah dasar, anak sudah dapat dilatih menulis menggambar melukis dan baris berbaris.
d. Melalui peningkatan potensi prkembangan psikomotorik yang normal memungkinkan anak dapat bermain dan bergaul dengan teman sebayanya, sedangkan yang tidak normal akan menghambat dalam bergaul dengan teman sebayanya, bahkan dia akan terkucilkan atau menjadi anak yang terpinggirkan
e. Peningkatan potensi perkembangan psikomotorik sangat penting bagiperkembangan self concept (kepribadian anak)
3.      Tahapantahapanpengembanganpsikomotorik
a.    Tahap kognitif
     Tahap ini ditandai dengan adanya gerakan gerakan yangkaku dan lambat. Hal tersebut terjadi karena anak ataupun siswa masih dalam taraf belajar untuk mengendalikan gerakan gerakanya
b.   Tahap sosiatif
     Pada tahap ini seorang anak ataupun siswa membutuhkan waktu yang lebih pendek untuk memikirkan tentang gerakanya, dia mulai dapat mengasosiasikan gerakan yang sedang dipelajarinya dengan gerakan yang sudah dikenal. Tahap ini masih dalam tahap pertengahan dalam perkembangan psikomotorik oleh karena itu gerakan gerakan  dalam tahap ini belum menjadi gerakan yang bersifat otomatis
c.    Tahap otonomi
     Pada tahap ini seorang siswa telah mencapai tingkat otonomi yang tinggi, proses belajarnya sudah hampir lengkap meskipun dia masih dapat memperbaiki gerakan garakan yang dipelajarinya. Tahap ini disebut tahap otonomi karena siswa sudah tidak memerlukan kehadiran instruktur untuk melakukan gerakan gerakan












Tidak ada komentar:

Posting Komentar