Minggu, 09 Desember 2012

ASPEK PERKEMBANGAN PSIKOMOTORIK PESERTA DIDIK


JURNAL PERKEMBANGAN BELAJAR PESERTA DIDIK

ASPEK PERKEMBANGAN PSIKOMOTORIK PESERTA DIDIK

(Untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah Perkembangan Belajar Peserta Didik)
Yang dibina oleh Bpk. Nur Widodo




                                                                                                  
Disusun Oleh :

Dewi Rosita (201210070311145)
Lintang aisyah fatma nagari (201210070311159)
Yana ismiarti (201210070311157)


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
NOVEMBER 2012




A.          PENGERTIAN PERKEMBANGAN PSIKOMOTORIK

Psikomotorik adalah berhubungan atau mengarah kepada akibat-akibatmotor dari proses mental (kerja otak).Kemampuan motorik berasal daribahas Inggris yaitu motor ability, dalam Filosofi Pembelajaran dan MasaDepan Teori Pendidikan Jasmani Kephart, mendefinisikan bahwa motoradalah gerak dari dorongan dalam (internal) yang diarahkan kepada beberapamaksud lahiriah (external) dengan ujud ketrampilan rendah Perkembangan keterampilan motorik (motor skill) ini merupakanketerampilan yang dimiliki seseorang untuk mampu melakukan suaturangkaian gerakan jasmaniah dalam urutan tertentu, dengan mengadakankoordinasi antara gerak berbagai anggota badan secara terpadu.
Ciri khas dari keterampilan motorik adalah otomatisme, yaiturangkaian gerak-gerik yang berlangsung secara teratur dan berjalan lancar tanpa dibutuhkan banyak refleksi atau berfikir terhadap apa yang harusdilakukan dan mengapa harus mengikuti suatu gerakan.
Dari penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa yangdimaksud dengan perkembangan psikomotorik adalah perkembangankepribadian manusia yang berhubungan dengan gerakan jasmaniah dan fungsiotot akibat adanya dorongan dari pemikiran, perasaan dan kemauan daridalam diri seseorang.



B.     PENTINGNYA PERKEMBANGAN PSIKOMOTORIK DALAM PEMBELAJARAN

Kemampuan psikomotorik hanya bisa dikembangkan dengan latihan latihan yang menuju kearah peningkatan kemampuan anak. Pengembangan ini memerlukan rangsangan yang adekuat agar perkembangan potensi psikomotorik anak bisa optimal.
a.  Faktor yang Mempengaruhi Fsikomotorik Anak
a.      faktor pola asuh orang tua
b.      Gen Dari Orang Tua
c.       Pengaruh Lingkungan



b. Interior Ruang Belajar Mempengaruhi Peningkatan Potensi Psikomotorik Anak
Preiser dalam Laurens (2004:1) menjelaskan bahwa kebiasaan mental dan sikap perilaku seseorang dipengaruhi oleh lingkungan fisiknya. Adapun lingkungan fisik tersebut antara lain berupa kondisi fisik hunian (bangunan), ruang (interior) beserta segala perabotnya, dan sebagainya. Jika bangunan itu memiliki ruang-ruang yang sangat nyaman untuk dihuni dan untuk beraktivitas di dalamnya, maka dapat mempengaruhi pembentukan dan perkembangan perilaku manusia. Ruang yang baik untuk perkembangan anak-anak TK, yaitu ruangan yang menyediakan area-area aktivitas tersendiri yang meliputi entry zone, messy zone, active zone, dan quiet zone (Olds, 2001:349). Penggunaan unsur-unsur interior tidak boleh terlalu dominan terhadap unsure lainnya melainkan seimbang atau sesuai prinsip-prinsip perancangan interior, supaya tidak menimbulkan kekacauan di dalam ruangan (Laksmiwati, 1989). Unsur-unsur perancangan tersebut meliputi garis, bentuk, motif, tekstur, ruang, warna, penerangan, akustik, dan bahan.
Adapun prinsip-prinsip perancangan interior meliputi harmoni atau keselarasan, proporsi, keseimbangan, irama, dan titik berat. Para psikolog telah melakukan beberapa eksperimen yang telah dapat dibuktikan bahwa penggunaan warna yang tepat untuk sekolah dapat meningkatkan proses belajar mengajar, baik bagi siswa maupun gurunya. Suatu lingkungan yang dirancang dengan baik, bukan hanya memberi kemudahan belajar, tetapi juga dapat mengurangi masalah-masalah perilaku yang negatif (Darmaprawira., 2002:133).
c. Warna
`                       Warna adalah spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya putih   Identitas suatu warna ditentukan panjang gelombang cahaya tersebut. Sebagai contoh warna biru memiliki panjang gelombang 460 nanometer.
Menurut Olds (2001:231), penyelesaian interior (finishing) berpengaruh sangat besar terhadap anak-anak daripada desain bangunan secara keseluruhan. Demikian pula jenis bahanbahan yang digunakan dalam penyelesaian interior dapat menentukan respon anak-anak terhadap interior. Penyelesaian interior tersebut, antara lain meliputi tekstur, lantai, plafon, dinding, tanda dan seni, serta perabot. Meja tempat buku cerita di area bahasa, yaitu merah muda dan warna tersebut termasuk dalam kelompok warna merah yang bersifat menarik perhatian, memberi kesan menggairahkan, merangsang otak, agresif, berani, dan perkasa (Laksmiwati, 1989).
Menurut Laksmiwati (1989), warna merupakan unsur yang biasanya paling menarik perhatian daripada unsur-unsur lain yang dapat ditangkap indera penglihatan dan skema warna yang sesuai untuk anak-anak yang memerlukan rangsangan dinamika yang tinggi, yaitu skema warna triadik (warna primer atau sekunder).

C.    TAHAPAN TAHAPAN PENGEMBANGAN PSIKOMOTORIK

1.      Tahap Kognitif
    Tahap ini ditandai dengan adanya gerakan gerakan yang kaku dan lambat. Hal tersebut terjadi karena anak ataupun siswa masih dalam taraf belajar untuk mengendalikan gerakan gerakanya. Dia harus berfikir sebelum melakukan suatu gerakan, pada tahap tersebut siswa sering membuat kesalahan dan kadang terjadi tingkat frustasi yang tinggi.

2. Tahap Asosiatif
    Pada tahap ini seorang anak ataupun siswa membutuhkan waktu yang lebih pendek untuk memikirkan tentang gerakanya, dia mulai dapat mengasosiasikan gerakan yang sedang dipelajarinya dengan gerakan yang sudah dikenal. Tahap ini masih dalam tahap pertengahan dalam perkembangan psikomotorik oleh karena itu gerakan gerakan  dalam tahap ini belum menjadi gerakan yang bersifat otomatis. Pada tahap ini siswa ataupun anak masih menggunakan pikiranya untuk melakukan suatu gerakan, tetapi waktu yang diperlukan untuk berfikir lebih sedikit dibanding pada waktu dia berada pada tahap kognitif. Gerakannya sudah tidak kaku kerena waktu yang dipergunakan untuk berfikir lebih pendek.

3. Tahap otonomi
    Pada tahap ini seorang siswa telah mencapai tingkat otonomi yang tinggi, proses belajarnya sudah hampir lengkap meskipun dia masih dapat memperbaiki gerakan garakan yang dipelajarinya. Tahap ini disebut tahap otonomi karena siswa sudah tidak memerlukan kehadiran instruktur untuk melakukan gerakan gerakan. Pada tahap ini gerakan yang dilakukan secara spontan oleh karenanya gerakan yang dilakukan juga tidak mengharuskan pembelajaran untuk memikirkan tentang gerakanya.

Tehnik Mengembangkan Potensi Psikomotorik Pada Peserta Didik

a). Model Permainan Atau Out Bond
    Model yang satu ini mungkin menjadi yang terfavorit. Hal ini karena pada out bond terdapat beberapa macam permainan permainan yang semuanya memiliki manfaat atau memiliki tujuan tertentu. Terutama dalam peningkatan kemampuan psikomotorik anak. Dalam setiap permainan yang ada pada out bond terdapat makna yang tersirat ataupun tersurat. Out bond melatih ketrampilan kerjasama dalam team dan melatih kemampuan psikomotorik anak.

                b). Model Meniru
Dalam model ini guru menyuruh anak didik untuk menirukan atau mengikuti apa yang diinginkan oleh guru. Model meniru dilakukan guna memberi contoh kepada anak didik agar bisa mengikuti apa yang diinginkan oleh gurunya. Seperti pada saat guru mengajarkan menari, maka anak didik harus benar benar memperhatikan apa yang dicontohkan oleh gurunya itu kemudian anak tersebut harus bisa melakukan apa yang baru saja dicontohkan oleh gurunya tersebut.

a)       Model Kelompok Belajar dan Bermain
Model ini sangat baik dilakukan pada tahap kanak kanak atau SD karena pada tingkat ini kecenderungan anak adalah berkelompok dan bermain. Dengan bermain sambil belajar maka tingkat psikomotorik anak akan berkembang dengan cepat pula. Salah satu prinsip belajar adalah menyenangkan, maka dengan bermain akan menghadirkan rasa senang dalam belajar. Dapat diharapkan belajar psikomotorik dengan hati senang akan menghasilkan kemampuan motorik yang berkualitas.


Stimulasi Untuk Meningkatkan Potensi Psikomotorik .

Peningkatan potensi psikomotorik anak akan lebih teroptimalkan jika lingkungan anak menstimulasi mereka untuk bergerak secara bebas. Stimulasi dapat dilakukan dengan menyediakan ruang gerak yang memungkinkan untuk berlari melompat dan menggerakkan seluruh anggota tubuhnya dengan cara cara yang maksimal. Selain itu penyediaan alat bermain diperlukan untuk mendorong anak meningkatkan koordinasi dan pengembangan kekuatan tubuhnya. Stimulasi stimulasi tersebut akan membantu pengoptimalan kemampuan psikomotorik kasar, koordinasi halus (finer coordination), fisik dan stamina.
Tumbuh kembang potensi psikomotorik anak memerlukan stimulasi stimulasi guna tercapai pengoptimalannya. Pada anak anak dapat dilakukan stimulasi diantaranya dengan :
a. Diberikan dasar dasar ketrampilan untuk menulis dan menggambar;
b. Ketrampilan berolah raga atau menggunakan alat olah raga;
c. Gerakan geraka permainan, seperti melompat memanjat dan berlari; dan
d. Baris berbaris secara sederhana.
Kemampuan motorik halus bisa dikembangkan dengan cara menggambar, menari, memainkan alat musik (piano, guitar), anak menggali pasir dan tanah, menuangkan air, mengambil dan mengumpulkan batu batu, dedaunan atau benda kecil lainya, dan bermain permainan luar ruangan seperti bermain kelereng. Peningkatan potensi psikomotorik halus ini merupakan modal dasar untuk menulis.




TANYA JAWAB :

1.      Dwi kurniawati (201210070311139)
Petanyaan : Bagaimana cara menyeimbangkan antara kemampuan psikomotorik dengan akademik seseorang?
Jawab : hal itu tidak bisa di seimbangkan karena setiap orang mempunyai kemamapuan yang berbeda.
Menurut nayla berliana : bisa, dengan cara di biasakan sejak kecil, di pengaruhi faktor lingkungan dan kemauan dari anak tersebut.

2.      Nayla berliana (201210070311172)
Pertanyaan : pada tahap kognitif di tandai gerak yang kaku dan lambat, apa yang di maksud dengan tersebut? berikan contoh!
Jawab : Ditandai dari anak usia 1th yang baru belajar berjalan, jadi gerakannya masih kaku dan lambat.
Menurut Ulfa maulidya farid : perkembangan manusia yang membutuhkan proses yang lama.

3.      Fennalia Putri Sabdana
Pertanyaan : Bagaiman hubungan psikomotorik dengan kejiwaan ( psikologis) seseorang?
Jawab : Hubunagan psikomotorik dan psikologis sangat erat, jika kondisi psikologis seseorang terganggu maka psikomotorik orang tersebut juga akan terganggu.







     BAB III
KESIMPULAN
ü  Dari penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa yangdimaksud dengan perkembangan psikomotorik adalah perkembangankepribadian manusia yang berhubungan dengan gerakan jasmaniah dan fungsiotot akibat adanya dorongan dari pemikiran, perasaan dan kemauan daridalam diri seseorang.
ü  Peningkatan potensi perkembangan psikomotorik merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam kesuksesan pengajaran. Dengan peningkatan kemampuan motorik, anak akan mampu menerima pengajaran sesuai dengan batasan jenjang pendidikanya. Beberapa konstelasi perkembangan motorik individu dipaparkan oleh Hurlock (1996) sebagai berikut :
a). Melalui ketrampilan motorik, anak dapat menghibur dirinya dan memperoleh perasaan senang. Seperti anak merasa senang memiliki ketrampilan memainkan boneka, melempar bola dan memainkan alat alat mainan.
b). Dengan keterampilan motorik anak dapat beranjak dari kondisi tidak berdaya pada bulan bulan pertama dalam kehidupanya kepada kondisi yang independen. Anak dapat bergerak dari satu tempat ketempat yang lain, dan dapat berbuat sendiri untuk dirinya sendiri. Kondisi ini akan menunjang perkembangan rasa percaya diri.
c). Melalui peningkatan potensi perkembangan psikomotorik anak dapat menyesuaikan dangan lingkungan sekolah. Pada masa pra sekolah atau pada masa awal sekolah dasar, anak sudah dapat dilatih menulis menggambar melukis dan baris berbaris.
d). Melalui peningkatan potensi prkembangan psikomotorik yang normal memungkinkan anak dapat bermain dan bergaul dengan teman sebayanya, sedangkan yang tidak normal akan menghambat dalam bergaul dengan teman sebayanya, bahkan dia akan terkucilkan atau menjadi anak yang terpinggirkan
e). Peningkatan potensi perkembangan psikomotorik sangat penting bagiperkembangan self concept (kepribadian anak)
ü  Tahapan  tahapan pengembangan psikomotorik
1.      Tahap kognitif
Tahap ini ditandai dengan adanya gerakan gerakan yang kaku dan lambat. Hal tersebut terjadi karena anak ataupun siswa masih dalam taraf belajar untuk mengendalikan gerakan gerakanya

2.      tahap sosiatif
Pada tahap ini seorang anak ataupun siswa membutuhkan waktu yang lebih pendek untuk memikirkan tentang gerakanya, dia mulai dapat mengasosiasikan gerakan yang sedang dipelajarinya dengan gerakan yang sudah dikenal. Tahap ini masih dalam tahap pertengahan dalam perkembangan psikomotorik oleh karena itu gerakan gerakan  dalam tahap ini belum menjadi gerakan yang bersifat otomatis

3.      tahap otonomi
Pada tahap ini seorang siswa telah mencapai tingkat otonomi yang tinggi, proses belajarnya sudah hampir lengkap meskipun dia masih dapat memperbaiki gerakan garakan yang dipelajarinya. Tahap ini disebut tahap otonomi karena siswa sudah tidak memerlukan kehadiran instruktur untuk melakukan gerakan gerakan



Tidak ada komentar:

Posting Komentar